humor dalam mengajar


Mengajar merupakan suatu proses yang dinamis. Mengajar, selain bisa dipelajari secara teori, juga merupakan suatu seni. Mengajar sebagai seni, artinya, dalam pelaksanaan mengajar sangat tergantung kepada pribadi dan kreativitas masing-masing guru. Kreativitas guru yang dapat menunjang kelanjaran mengajar harus dikembangkan oleh guru yang bersangkutan. Salah satu bentuk kreativitas guru dalam mengajar, yakni selama mengajar diselingi atau dibumbui dengan humor.

Humor adalah sesuatu yang lucu atau keadaan (dalam cerita dan sebagainya) yang menggelikan hati, kejenakaan, kelucuan. Humor merupakan sebuah cerita, ungkapan atau sentilan seseorang yang membuat orang lain menjadi tersenyum atau tertawa. Humor berati menhubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, sehingga menjadi suatu cerita atau ungkapan yang tidak disangka-sangka atau tidak diduga sebelumnya oleho orang lain. Sepintas antara dua fakta tersebut tidak ada hubungannya, tetapi bagi yang melakukan humor, kedua fakta itu tampak mempunyai hubungan yang menarik, unik, dan lucu.

Dalam kegiatan mengajar, humor mempunyai peran dan fungsi yang penting, yalni : 
     Pertama, proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Semua siswa pasti ingin merasa senang dan menarik selama mengikuti pelajaran di kelas. Nah! Salah salah satu cara untuk menimbulkan kesenangan tersebut, tidak ada salahnya guru pada saat yang tepat memberikan sebuah humor, kelakar, atau guyonan. Apabila selama mengajar dibumbui dengan humor, maka proses kegiatan belajar mengajar menjadi semarak, menarik, sehinggga tidak kaku, kering atau monoton atau hambar. Tentu saja dalam pelsanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta metode atau bahan pelajaran.
     Kedia, menghindari kebosanan. Biasanya siswa merasa bosan atau jenuh apabila guru dalam mengajarnya monoton atau tidak ada variasi. Sebagaimana kita maklumi bahwa manusia selama  melakukan kegiatan akan dihinggapi rasa bosan atau jenuh apabila dilakukan secara terus menerus tanpa ada selingan. Bahkan ada diantara siswa yang mengeluh, "Gurunya gak nyaman". Artinya, guru dalam mengajar atau menyampaikan pelajarannya kurang menarik perhatian siswa. Oleh karena itu diperlukan selingan  untuk mengendurkan urat saraf dan mengusir kebosanan selama proses pembelajaran berlangsung, yakni dengan melalui humor yang menyegarkan dan menyenangkan.
      Ketiga, meningkatkan semangat belajar. Semangat belajar siswa bisa naik dan menurun. Naik turunya semangat belajar siswa, diantanranya dipengaruhi oleh suasana hati pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Ketika suasana hati atau kondisi sedang gembira biasanya belajar siswa akan meningkat. Dalam hal ini perlu menciptakan kegembiraan bagi siswa melalui sebuah humor. Dengan demikian humor bisa memacu gairan atau semangat belajar siswa. Lebih mudah menghadapi kesulitan dengan senyuman daripada dengan menggerutu.
     Keempat, memacu timbulnya ide-ide atau gagasan-gagasan. Melalui humor, siswa menjadi ceria dan memancing timbulnya sebuah penemuan baru berupa sebuah ide atau gagasan. Pada saat mendengarkan humor, siswa secara langsung atau tidak langsung ikut berlatih berfikir ke arah klimak sebuah cerita (humor). Dalam hal ini siswa tidak hanya sekedar menerima pelajaran saja, tetapi harus dilatih untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang cemerlang.
     Kelima, menambah keakraban antara guru dengan siswa. Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan belajar siswa diperlukan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dengan siswa. Kerjasama yang baik akan terjadi seandainya adanya keakraban. Keakraban bisa terjalin dengan berbagai cara, diantaranya melalui humor. Humor merupakan jembatan untuk menghubungkan ikatan batin yang erat antara guru dengan siswa.
      Keenam, mengikis kesan guru killer galak atau judes. Dikalangan siswa kadang-kadang timbul ungkapan terhadap gurunya, yaitu guru killer atau guru galak atau guru judes. Hal ini tentu akan mengganggu suasana pembelajaran di kelas. Melalui humor yang dilakukan guru diharapkan sedikit demi sedikit akan mengikis atau menghilangkan kesan jelek tersebut.
     Ketujuh, bisa membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi. Dengan kata lain humor mengandung unsur pendidikan. Di sini tujuan humor bukan hanya agar siswa bisa tertawa, tetapi humor sebagai alat untuk membantu siswa untuk mempermudah dalam memahami pelajaran. Dapat juga dikatakan bahwa humor sebagai minyak pelumas, sehingga bisa diterima, mudah diingat dan gampang dicerna.
     Selama melakukan humor, guru harus memperhatikan beberapa hal. Humor yang dilakukan guru harus mengandung hikmah, tuntunan atau renungan bagi siswa. Siswa secara langsung atau tidak langsung diajak merenung tentang suatu hal yang berkaitan dengan materi atau bahan yang sedang diajarkan oleh guru. Dengan kata lain, humor sebagai alat untuk memotivasi siswa untuk berfikir.
     Berikutnya, dalam menyampaikan humor tidak porno dan vulgar. Hal ini perlu diperhatikan karena usia anak masih muda dan sensitif berkaitan dengan hal-hal yang porno tersebut. Terakhir, tidak menyinggung perasaan siswa. Di sini guru harus hati-hati dalam melakukan humor, jangan sampai siswa merasa terhina.

Demikianlah artikel sederhana ini, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, khususnya bagi pemabaca terima kasih telah berkunjung.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.


Lebih baik bagikan dulu sebelum di download

Baca juga Artikel Penting Lainnya


Demikanlah artikel dan file yang kami bagikan ini, semoga dapat menjadi referensi dalam memudahkan pekerjaan Ibu dan Bapak Guru. Berikanlah komentar yang relevan demi perbaikan blog ini, agar dunia pendidikan kita lebih baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

0 Response to "humor dalam mengajar"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung