Setiap kali kita memperingati hari pendidikan nasional (Hardiknas), pikiran kita teringat akan jasa-jasa Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau telah meletakkan dasar-dasar pendidikan yang sampai sekarang masih kita pakai sebagai bahan rujukan dalam pembuatan kebijakan pendidikan nasional. Sadar atau tidak sadar proreses pendidikan di negara kita tidak lepas dari konsep yang telah disodorkan Ki Hajar Dewantara. Salah satunya adalah sitem among yang berisi mengajar dan mendidik. Tugas lembaga pendidikan bukan hanya mengajar untuk menjadikan orang pintar dan pandai berpengetahuan dan cerdas, tetapi mendidik berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti dalam kehidupan agar kelak menjadi manusia yang berpribadi yang beradab dan berpancasila. Menurut beliau pendidikan dan pengajaran adalah usaha kebuayaan semata-mata, sekolah merupakan taman persemaian benih-benih kebudayaan bagi suatu bangsa. Dengan demikian cita-cita Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan harus merupakan suatu usaha untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
Ki Hajar Dewantara
Sumber : iaincirebon.ac.id
Melihat jasa-jasanya yang begitu besar, wajar dan pantas apabila kita sebagai anak bangsa menghargai jasa-jasa beliau. Hal ini tentu saja bukan sekedar memperingati hardiknas setiap tahun (2 Mei), tetapi yang paling penting bagaimana kita mampu melaksanakan konsep-konsep pendidikan yang telah belau sodorkan.
Di samping itu, peringatan hardiknas tahun ini memiliki arti yang strategis karena berbarengan dengan digulirkannya otonomi daerah (otda). Yang implementasinya sangat besar kepada dunia pendidikian nasional. Otda akan membawa angin segar bagi kemajuan pendidikan nasional apabila dilaksanakan secara konsekuen dan tidak salah dalam menjabarkan hakikat otda itu sendiri.
Kebijakan yang tadinya sentralistik, tergantung komando dari pusat dengan otda menjadi desentralisasi. Daerah berpeluang besar untuk menggali segala potensi yang ada untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional. Tentu saja dalam hal ini tergantung kepada pemerintah daerah dalam memandang akan pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sumber : Membangun Guru Yang Melek Menulis (Dr. Budi Suhardiman, M.Pd., hal : 43-44)
0 Response to "Hardiknas di Era Otonomi Daerah"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung