Salam dunia pendidikan,,, kali ini library pendidikan akan mengupas tentang "Sistem Kurikulm Pendidikan yang dipakai di negara Finlandia"
Admin rekomendasikan :
Admin rekomendasikan :
Sistem Kurikulum Pendidikan di Negara Singapura
Kilas Balik Pendidikan dan Perkembangan Kurikulum di Indonesia
DOWNLOAD PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Tidak hanya di negara Indonesia, yang pelajarnya harus berseragam saat sekolah. Ada banyak negara di dunia yang menjadikan seragam sekolah sebagai identitas para pelajarnya saat menjalani pendidikan formal. Namun seragam sekolah ini tidak sama di seluruh dunia, tergantung kebijakan pemerintahnya membuatnya.
Inilah Model seragam sekolah di negara Finlandia
Seragam Sekolah Finlandia, Sumber : vebma.com |
Seragam Sekolah Finlandia sumber : video.quiver.com |
Seragam Sekolah di Finlandia, Sumber : sahabatmarina.com |
INILAH SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN FINLANDIA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Berbicara tentang sistem pendidikan, Finlandia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, dan bahkan terbaik secara internasional. Selain itu, biaya pendidikan di Finlandia tergolong murah dan terjangkau bila dibandingkan dengan Inggris atau Amerika, Oleh karena itu, saya bermaksud membahas mengenai pendidikan di finlandia untuk mengetahui bagaimana Negara Finlandia menyiapkan pendidikan bagi penduduknya dan mengetahui bagaimana struktur pendidikan Finlandia, serta mengetahui bagaimana guru di Finlandia.
Diharapkan dari penulisan makalah ini dapat menjadi inspriasi bagi para pembaca untuk meningkatkan wawasan yang dapat dijadikan contoh untuk meningkatkan sistem pendidikan di negara Indonesia tercinta.
PEMBAHASAN
A. Kurikulum Di Finlandia
Kurikulum di Finlandia salah satu prinsip kurikulum di Finlandia adalah Non-discrimination and equal treatment yang berarti tidak ada diskriminasi dan mendapat perlakuan yang sama. di Finlandia semua anak punya hak sama dalam pendidikan, tidak dibedakan antara si kaya dan si miskin dan semua sekolah tidak dibedakan baik itu sekolah favorit atau tidak. jadi siswa bisa masuk ke sekolah mana saja karena semua sekolah sama. hal lain yang membuat sistem pendidikan di Finlandia berbeda adalah karena tidak ada assessment atau penilaian. siswa-siswa di Finlandia dibimbing untuk memiliki hak yang sama ketika belajar, maka tidak heran jika di dalam kelas mereka memiliki minimal dua guru untuk mengajar, 1 bertindak sebagai guru utama dan 1-nya sebagai asisten. di sisi lain berdasarkan hak dasar warga Finlandia, prinsip Receive understanding and have their say in accordance with their age and maturity yaitu menerima pemahaman dan pendapat sesuai umur dan kedewasaan. jadi mereka memiliki hak mendapatkan ilmu sesuai umur mereka tanpa diskriminasi. mereka juga mendapatakan dukungan spesial jika dibutuhkan seperti anak cacat dan anak-anak yang membutuhkan waktu ektra akan memiliki kelas tambahan untuk diajarkan secara khusus agar mereka mendapatkan hal yang sama seperti anak lainnya. Dari segi mata pelajaran di Finlandia memiliki 6 mata pelajaran inti yang semuanya terbungkus dengan kata orientation. kenapa ada kata orientation? karena kurikulum di Finlandia memiliki konsep gagasan bahwa 6 mata pelajaran ini bukan mengharuskan siswa belajar isi dari seluruh pelajaran ini namun mengajak anak didik untuk mulai memperoleh kemampuan menjelajah dan memahami fenomena-fenomena alam yang ada disekitar mereka. maka jika anda melihat ada tiga kata yang dipakai disini yaitu examine, understand, & experience. jadi siswa melatih kemudian memahami dan mencoba. jadi pada hakikatnya siswa di Finlandia tidak belajar isi dari buku-buku tetapi berinteraksi dengan ilmu-ilmu tersebut. tentunya dengan fasilitas yang lengkap di setiap sekolah, baik desa maupun kota. Hal menarik lainnya adalah bagaimana seorang guru mengajar di Finlandia tidak sebatas hanya di dalam kelas. siswa diajak mengekplorasi pengetahuan secara langsung di luar kelas ketika bahan ajar berkaitan dengan lingkungan. jadi dalam hal ini siswa tidak semata-mata belajar teori namun terjun ke lapangan untuk membuka wawasan mereka tentang alam demi mendapatkan pengetahuan dari pengalaman secara langsung. jangan heran jika di Finlandia ada yang namanya Parental engagement, orang tua siswa juga terlibat dalam pendidikan anak jadi mereka juga secara tidak langsung memiliki ikatan kerjasama dengan sekolah. tujuannya adalah agar memungkinkan pihak sekolah tahu bakat anak secara akurat lebih dini jadi apa yang dibutuhkan si anak lebih tersalurkan di sekolah dengan informasi dari orangtuanya ke pihak sekolah. luar biasa bukan? dan ini mereka lakukan dalam bentuk diskusi bersama orangtua dan staff. tidak hanya itu, orang tua juga memiliki hak mengevaluasi kurikulum sehingga mereka punya hak memberikan saran untuk perkembangan si anak. ini adalah peran nyata orangtua dalam pendidikan. jadi orantua di Finlandia tidak sekedar mendaftarkan anak ke sekolah dan terus selesai, mereka punya tanggungjawab sebagai orangtua untuk memonitor kemajuan si anak dengan baik melalui keterlibatan memberikan saran dan pendapat untuk perbaikan kurikulum jika dibutuhkan. Kurikulum di Indonesia di atas saya sudah menjelaskan bagaimana kurikulum di Finlandia di Jalankan. nah, sekarang mari kita bandingkan dengan kurikulum di Indonesia. di Indonesia kurikulum di atur oleh pemerintah pusat dengan keterlibatan mereka yang ahli dalam bidang kurikulum. kurikulum hanya bisa diubah oleh pemerintah sementara masyarakat hanya menjadi konsumen yang patuh dan taat. orangtua didik juga tidak terlibat apapun dalam hal kurikulum. lantas, bagaimana melihat kurikulum kita berhasil atau tidak? apa cukup dengan nilai UAN? untuk menjawab pertanyaan diatas mungkin anda bisa menerka-nerka jawaban sesuai pengalaman anda yang sudah lama belajar di Indonesia dan tanyakan pada diri anda sendiri apakah selama ini anda merasa puasa dengan sistem pembelajaran yang ada. menerapkan kurikulum dari negara maju sah-sah saja selama diterapkan dengan benar dan tepat sasaran. namun dari itu apakah kita siap mengadopsi sistem negara maju yang mereka memang kondisi pendidikan didukung baik oleh sarana dan prasarana dan guru yang memiliki latar belakang keilmuan dan pengalaman yang baik. sementara di Indonesia, secara kasat mata kita bisa melihat bahwa pendidikan kita sama sekali belum merata. Di desa dan di kota sangat berbeda dari segi fasilitas, guru dan lingkungan. jadi jelas kompetensi gurunya berbeda dan sistem pembelajarannya juga akan berbeda. Dalam hal fasilitas kita masih tertingga jauh dengan negara maju seperti Finlandia. yang saya maksud disini adalah fasilitas sekolah untuk mendukung kegiatan belajar. termasuk laboratorium bahasa, sains dan lainnya. tanpa fasilitas yang memadai sangat sulit untuk menelurkan siswa yang berprestasi dibidangnya. terlebih jika kita berbicara dengan sekolah-sekolah di pinggiran desa yang jauh dari kata wajar dan bahkan jarang mendapat bantuan, dikunjungipun hampir tidak pernah. jadi siapkah mereka memulai kurikulum baru ini. Guru juga memiliki peran aktif dalam hal menjalankan kurikulum ini. sosialisai tentang kurikulum 2013 ini sangat penting agar guru tidak mengalami "serangan jantung" tiba-tiba. tanpa pengetahuan yang cukup maka guru tidak akan bisa mengaplikasikan kurikulum baru ini. terlebih lagi dalam kurikulum baru ini guru dituntut lebih mandari dan aktif menciptakan bahan. disini guru dituntut melakukan tiga hal yaitu Guide, teach, explain. guru diharapkan dapat membimbing siswa, mengajarkan mereka dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. jadi tidak sebatas mengeluarkan isi buku dan dimasukkan ke kepala siswa, tetapi peran aktif guru lebih dituntut untuk menuntun siswa mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapat di sekolah. Keterlibatan pihak ketiga seperti orang tua juga harus dipikirkan kedepan. jadi tidak hanya sebatas belajar di sekolah dan selesai. orangtua harus diajak terlibat dengan pendidikan anak agar mereka mengerti akan apa yang dibutuhkan anak. dalam hal ini pihak sekolah memiliki peran menghubungkan orangtua dan guru sehingga bakat anak bisa tersalurkan dengan tepat. orangtua tentu mengetahui bakat anak lebih baik dari guru jadi tugas orangtua adalah berkoordinasi dengan guru melalui keterlibatan dalam evaluasi. nantinya ini bisa menjadi masukan bagi guru dan juga pemerintah dalam hal evaluasi kurikulum. Akhirnya saya berharap pemerintah dapat lebih terbuka dalam hal perubahan kurikulum dengan melibatkan siswa, guru dan masyarakat. karena pada hakikinya merekalah yang lebih berperan dalan hal pendidikan karena merekalebihtahu dengan pengalaman dilapangan. semoga kurikulum 2013 akan lebih baik dari derbeda dengan sistem pendidikan dasar di Indonesia, pendidikan dasar di Finlandia diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan penghapusan sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun.Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar. Orang tua atau wali murid dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya untuk mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya.
Usia merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan dasar. Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis yang menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan untuk mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama juga diterapkan terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika usianya lebih tua satu tahun dari usia yang ditetapkan.
Di Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar di luar institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara mandiri. Bila demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan belajar anak. Orang tua dan wali murid dari anak yang dikenakan wajib belajar wajib memberikan jaminan bahwa anaknya akan menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah anak yang mengenyam pendidikan dasar di luar sekolah sangat minim.
Pendidikan wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata seluruh nama anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali murid akan selalu diingatkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat. Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam usia wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atauwali murid akan diberitahukan. Jika anak masih juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua sang anak akan dikenakan denda administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan anak.
Bagi mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum pernah, atau tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan dasar dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun Swasta.
Pendidikan, pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di tingkat wajib belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis.
Satu tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya. Dalam satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Government Decree) No.1435 Tahun 2001 tentang Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar, siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 akan menerima pelajaran maksimum 19 jam pelajaran per minggu dengan maksimum 5 mata pelajaran per hari. Di lain pihak, siswa kelas 3 hingga kelas 9 akan menerima pelajaran maksimum 30 jam per minggu dengan maksimum 7 mata pelajaran per hari. Pelajaran diberikan dalam bahasa resmi yang diakui di Finlandia, yakni Suomeksi (bahasa Finlandia bagi anak yang berbahasa ibu Finlandia) dan Swedish (bahasa Swedia bagi anak yang berbahasa ibu Swedia). Di beberapa sekolah, khususnya di kawasan utara Finlandia, pelajaran juga diberikan dalam bahasa Sami (bahasa kaum Sami yang menempati wilayah utara Finlandia). Bahasa Roman, bagi siswa imigran Roma (finnish gypsies), dan bahasa tanda (sign language) juga diberikan bagi siswa yang membutuhkan perlakuan bahasa khusus.
Penyelenggaraan pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan seluruh silabus pelajaran. Silabus pendidikan dasar Finlandia terdiri dari 21 mata pelajaran, yang diberikan pada tingkatan kelas tertentu, yaitu:
- Bahasa Ibu dan Sastra (Mother Tongue and Literature): Dari kelas 1 – 9
- Bahasa Asing 1: Basanya Bahasa Inggris, diberikan dari Kelas 1 – 9
- Bahasa Asing 2: Biasanya bahasa Latin, diberikan dari kelas 1-9
- Matematika (Mathematics): Dari kelas 1 – 9
- Pendidikan Lingkungan Alam (Environmental Studies): Dari kelas 1 – 4
- Biologi (Biology): Dari kelas 5 – 9
- Geografi (geography): Dari kelas 7 – 9
- Fisika (Physiscs): Dari kelas 5 – 9
- Kimia (Chemistry): Dari kelas 7 – 9
- Pendidikan Kesehatan (Health Education): Kelas 7 – 9
- Pelajaran Agama (Religion): Terdapat 2 pelajaran agama, yakni, Lutheran atau Orthodoks, dari kelas 1
- Etika (Ethics): Kelas 1 – 9
- Pelajaran Sejarah (History): Kelas 5 – 9
- Pelajaran Sosial (Social Studies): Kelas 7 – 9
- Musik (Music): Kelas 1 – 9
- Seni Visual (Visual Arts): Kelas 1 – 9
- Kerajinan Tangan (Crafts): Kelas 1 – 9
- Pendidikan Olah Raga (Physical Education): Kelas 1 – 9
- Kerumahtanggaan (Home Economics): Kelas 7 – 9
- Bimbingan Belajar dan Keterampilan (Educational and Vocational Guidance):Kelas 1-9
Setelah anak menyelesaikan seluruh silabus pendidikan dasar, maka anak tersebut akan menerima sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa anak tersebut telah menyelesaikan pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menegah atas (general upper secondary school) atau pendidikan kejuruan (vocational education and training). Dalam jenjang pendidikan dasar 9 tahun, tidak terdapat ujian nasional untuk kenaikan tingkat kelas, maupun ujian nasional untuk kelulusan pendidikan wajib dasar 9 tahun. Anak hanya akan memperoleh penilaian yang diberikan oleh guru di tiap akhir tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar.
Bantuan pendidikan khusus diberikan kepada siswa yang membutuhkan berbagai macam bentuk bantuan khusus yang ditentukan pada saat siswa tersebut menjalankan pendidikan dasar. Bantuan tersebut di berikan kepada siswa yang mengalami hambatan mental (masalah keluarga, masalah pergaulan, dll) dan fisik (cacat atau sakit) yang menghalangi siswa untuk menjalankan pendidikan dasar. Tujuan pemberian bantuan untuk siswa yang membutuhkan perlakukan pendidikan khusus adalah untuk mendukung siswa mengikuti seluruh silabus pendidikan dasar. Bantuan khusus diberikan dalam bentuk bimbingan belajar, medis, atau bantuan untuk memasukkan siswa yang memiliki keterbelakangan mental atau fisik ke sekolah khusus.
Sistem pendidikan dasar Finlandia juga memberikan perhatian khusus kepada para siswa asing yang berimigrasi dan menetap di Finlandia. Secara kesuluruhan, siswa imigran yang menjalani pendidikan dasar di Finlandia sebesar 3%. Siswa imigran tersebut akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan siswa Finlandia. Siswa imigran juga dikenakan wajib belajar pendidikan dasar dan wajib memenuhi kurikulum pendidikan dasar Finlandia. Namun demikian, sekolah yang menampung para siswa imigran untuk menjalani pendidikan dasar wajib memberikan ilmu pengetahuan dengan memperhatikan latar belakang bahasa dan budaya siswa imigran tersebut. Seluruh siswa imigran akan memperoleh pelajaran bahasa Finlandia atau Swedia agar menjadikan kedua bahasa tersebut menjadi bahasa kedua mereka. Namun demikian, terdapat beberapa sekolah yang menyediakan pelajaran bahasa asing yang merupakan bahasa ibu para siswa imigran.
Guna menunjang kemampuan adaptasi dan integrasi siswa imigran dengan lingkungan sekolah dan sistem pendidikan sekolah dasar, preparatory teaching akan disediakan bagi mereka, yang diselenggarakan dalam waktu setengah hingga 1 tahun.
Pendidikan kesenian dasar berbeda dengan pendidikan dasar wajib. Pendidikan kesenian dasar bersifat sukarela dan dikenakan biaya oleh pihak penyelenggara pendidikan seni.
Pendidikan dasar kesenian bagi anak dan remaja disediakan oleh lembaga seni musik, tari, seni visual, dan seni rupa. Pemerintah Daerah juga diwajibkan untuk menyediakan lembaga pendidikan kesenian tersebut. Kementerian Pendidikan dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, kelompok atau asosiasi masyarakat seni yang terdaftar untuk mendirikan lembaga kesenian. Pendidikan dasar kesenian juga dapat disediakan oleh lembaga pendidikan publik dengan persetujuan Kementerian Pendidikan. Peraturan perundangan mengatur bahwa pendidikan dasar kesenian wajib diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Tujuan dasar penyelenggaraan pendidikan dasar kesenian ditentukan oleh kurikulum inti nasional. Kurikulum tersebut menyediakan isi pengajaran 9 (sembilan) macam bentuk kesenian, yakni musik, literatur, dansa, pertunjukkan (sirkus dan teater), serta seni visual (arsitektur, seni audiovisual, seni visual, dan seni rupa).
Kurikulum untuk silabus dasar kesenian yang disediakan pada tingkat pendidikan dasar dan lanjutan adalah musik, seni literatur, dansa, seni pertunjukan (sirkus dan teater), dan seni visual (arsitektur, seni visual, dan seni rupa).
Badan Pendidikan Nasional Finlandia menentukan tujuan dan isi pengajaran setiap bentuk pengetahuan kesenian, baik di tingkat dasar maupun lanjutan.
Pemerintah daerah yang menyediakan pendidikan dasar kesenian menerima dana bantuan dari pemerintah pusat sesuai dengan jumlah penduduk. Penyedia pendidikan kesenian publik dan swasta juga menerima bantuan dana pemerintah pusat berdasarkan jumlah jam pelajaran yang diberikan. Jaringan lembaga penyedia pendidikan kesenian di Finlandia yang menerima bantuan dana tersebut sebanyak 87 lembaga seni musik, dan 36 sekolah kesenian lainnya.
B. Letak Negara Finlandia
Finlandia adalah sebuah negara skandinavia. Telephone genggam nokia berasal dari negara ini. Finlandia adalah negara di eropa utara dan anggota dari uni eropa. Finlandia juga termasuk negara nordik. Mata uang negara ini adalah euro yang sebelumnya memakai mata uang yang bernama marka. Ibukota negara finlandia adalah Helsinki. Kota –kota terpenting lainnya adalah Espoo, Tempere, Vantaa, Turku, Oulu, Lahti, Kuopio, dan jyvaskyla. Finlandia juga merupakan walfare state yang berarti pajak yang besar bagi setiap orang. Sebagai gantinya, kesejahteraan yang cukup terjamin disana. Bentuk negara ini adalah Republik parlementer dengan luas wilayah 338.145 km2 yang dihuni oleh sekitar 5.211.311 juta jiwa.
Pemerintah lokal Finlandia terdiri dari 12 provinsi. Finlandia mempunyai bahasa resmi finlandia dan swedia. Tanggal bersejarah negara ini pada tanggal 6 desember 1917[1] . Finlandia dikuasai oleh Swedia selama 700 tahun kemudia dilanjutkan dengan Negara Rusia selama 100 tahun. Negara ini merupakan negara demokrasi multipartai yang stabil.
C. Perekonomian Negara Finlandia
Negara Finlandia memiliki pendapatan per kapita sebesar $51.588. perekonomian negara ini terutama dan teristimewa dibidang teknologi, berorientasi ekspor. Perekonomian didukung oleh ekonomi tradisional yang sebagian besar bersumber dari produk kayu. Finlandia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat sejak akhir tahun 1990-an. Finlandia mempunyai hutang negara sebesar 33,7% dari PDB.[1][2]
D. Sistem Pendidikan Negara Finlandia
Di Finlandia anggaran pendidikan mendapat prioritas utama , meskipun bukan yang tertinggi diantara Negara-negara Eropa lainnya. Pada tahun 2003 anggaran pendidikan di Finlandia mencapai 5,9 Miliar. Leo Pahkin selaku Konselor Pendidikan dari Badan Pendidikan Nasional Finlandia, terus memacu pendidikan di Finlandia yang dianggap sebagai aset kemajuan bangsa. Kegiatan sekolah di finlandia Rata-rata 30 jam per minggu berarti hanya 6 jam perhari.[1][3] Proses belajar mengajar berjalan 2 arah. Suasana sekolah boleh dibilang jadi lebih cair, fleksibel, dan menyenangkan dan efektif.
Siswa di finlandia juga diarahkan mampu mengevaluasi secara mandiri hasil belajar masing-masing hal itu diterapkan sejak dini/pra –TK. Mereka didorong bekerja secara individu. Tak peduli apapun hasilnya. ‘’ini akan membantu siswa untuk belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri. Sistem pendidikan dinegara ini dijalankan sangat demokratis Penekanan belajar fokus pada proses bukan pada hasil belajar. Remedial tidak dianggap sebagai kegagalan tetapi untuk perbaikan sedangkan PR dan ujian tidak harus dikerjakan dengan sempurna yang penting murid menunjukkan adanya usaha. Tidak ada sistem peringkat sehingga siswa merasa percaya diri dan nyaman terhadap dirinya. Sistem peringkat dipandang hanya membuat guru terfokus pada murid-murid terbaik saja, Bukan kepada seluruh murid.[1][4]
Sebuah penelitian yang baru saja didirikan menunjukkan bahwa anak dapat belajar dengan lebih baik ketika mereka dibiarkan belajar dalam tempo yang lebih pelan. Negara-negara yang pernah melakukan pendekatan lambat terhadap pendidikan. Kini sudah menuai hasilnya. Di Finlandia anak-anak memulai pendidikan prasekolah pada usia enam tahun kemudian pendidikan formal atau wajib dasar 9 tahun pada usia 7 tahun yang terdiri dari 6 tahun pendidikan dasar dan 3 tahun pendidikan menengah pertama selanjutnya pendidikan menengah atas atau sekolah kejuruan yang ditempuh selama 3 tahun yang dilanjutkan dengan pendidikan tinggi. Selain itu mereka menghadapi sedikit sekali ujian dengan standar tinggi yang menekan. Hasilnya Finlandia secara rutin menduduki posisi puncak organisasi bagi kerja sama ekonomi dan pembangunan (OECD-Organization For Economic Cooperation and Development ) suatu prestasi dunia yang bergengsi bagi kinerja di bidang pendidikan dan kesusastranegaraan.[1][5] Prestasi yang diraih siswa finlandia ini Karena :
- Sistem pendidikan di finlandia tidak mengenal ujian nasional dan sistem ranking untuk siswa. Sejak usia prasekolah, siswa didorong untuk bertanggung jawab dan independen dengan berusaha mencari informasi.
- Target pembelajaran dibuat sendiri oleh siswa dengan bantuan orang tua siswa. Memahami belajar sebagai proses bertahap yang tidak bisa dipaksakan apalagi diberi target waktu pencapaian. Kurikulum finlandia mengedepankan integrasi antara teori dan praktik terutama dalam pelajaran sains sehingga siswa dapat belajar banyak mengenai problem solving.
- Siswa boleh memilih pelajaran apa yang mereka rasa perlu didahulukan. (tidak terpusat pada kelas tertentu). Pemerintah finlandia mewajibkan setiap sekolah untuk menyediakan fasilitas bimbingan konseling. Finlandia juga sangat memperhatikan asupan gizi bagi siswanya.
- Buku pelajaran disediakan pemerintah, kemudian profesi guru sangat dihargai karena seleksi masuk sekolah guru amatlah ketat. Guru menghindari kritik negarif kepada siswa.
- Sistem pendidikan di finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi, dan komiten pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi.[1][6]
Reformasi pendidikan yang dilakukan oleh finlandia meliputi Revolusi sistem pendidikan Finlandia dimulai sejak tahun 1968, ketika pemerintah memutuskan untuk menghapus sistem pendidikan berjenjang (parallel school system / PSS) dan menggantikannya dengan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. sejak tahun 1979, seorang guru untuk dapat mengajar di jenjang pendidikan wajib dasar 9 tahun haruslah seorang sarjana strata-2 (magister) di bidang pendidikan (Master of Arts on Education). Tahun 1985 merupakan penerapan sistem desentralisasi pendidikan di Finlandia.Pada tahun 1990-an Pemerintah Finlandia menerapkan sistem evaluasi pendidikan (education evaluation system).[1][7]
E. Profesi Guru di Finlandia
Tidak mudah menjadi guru disana. Untuk kuliah di jurusan pendidikan saja, seseorang harus bersaing sangat ketat. Fakultas pendidikan menjadi fakultas paling bergengsi dibandingkan fakultas lainnya. Guru di Finlandia dipilih dari lulusan 10 perguruan tinggi terbaik di finlandia Dimana semua guru wajib menempuh pendidikan master.
Rata rata gaji guru di finlandia adalah $2.33 perbulan[1][8].Negara dan rakyat finlandia menempatkan guru sebagai profesi terhormat. Guru guru di Finlandia dibebaskan menyusun kurikulum dan silabus sesuai visi dan misi sekolah dengan kreatif, mereka merancang buku teks yang aplikatif. Mereka juga menggunakan strategi belajar mengajar yang beragam dengan memperhatikan multiple intelligence semua siswa. Guru juga menentukan model evaluasi dan penilaian setiap aktivitas belajar mengajar. Dampak dari otonomi tersebut menjadikan guru guru di Finlandia sangat bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan para siswanya
A. Kesimpulan
Finlandia adalah negara di eropa utara dan anggota dari uni eropa. Finlandia juga termasuk negara nordik. Bentuk negara ini adalah Republik parlementer dengan luas wilayah 338.145 km2 yang dihuni oleh sekitar 5.211.311 juta jiwa. Mata uang negara ini adalah euro Ibukota negara finlandia adalah Helsinki. Di Finlandia anak-anak memulai pendidikan prasekolah pada usia enam tahun kemudian pendidikan formal atau wajib dasar 9 tahun pada usia 7 tahun yang terdiri dari 6 tahun pendidikan dasar dan 3 tahun pendidikan menengah pertama selanjutnya pendidikan menengah atas atau sekolah kejuruan yang ditempuh selama 3 tahun yang dilanjutkan dengan pendidikan tinggi. Sistem pendidikan dinegara ini dijalankan sangat demokratis. Penekanan belajar fokus pada proses bukan pada hasil belajar. Guru di Finlandia dipilih dari lulusan 10 perguruan tinggi terbaik di finlandia dimana semua guru wajib menempuh pendidikan master. Dengan rata rata penghasilan guru adalah $2.33 perbulan.
B. Saran
Saya berharap agar setelah membaca makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan nya mengenai pendidikan di finlandia yang di katakan sebagai sistem pendidikan terbaik
DAFTAR PUSTAKA
Dianawati Ajen, 2006. RPUL Dunia, Jakarta, PT Wahyu Media.
Farida Anna, Rois Suhud, Ahmad Edi S. 2011. Sekolah Yang Menyenangkan (metode kreatif mengajar dan pengembangan karakter siswa) Bandung, Nuansa Cendekia.
Honore Carl. 2006. In Praise of Slow (sepuluh mitos keliru tentang kecepatan), Yogyakarta, B- first.
http://www.kemlu.go.id/helsinki/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=2&IDP2=4&l=id diakses pada hari jumat tgl 25 desember 2015 pukul 22:08.
Mandryk, 2013. Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia [Edisi ke-7], Gloria, Katalis Media & Literature.
Munif Chatib, 2012. Gurunya Manusia, Jakarta, Kaifa.
Sumber : http://sitinaimamasri.blogspot.co.id/
-http://www.librarypendidikan.com-
Sumber : http://sitinaimamasri.blogspot.co.id/
- Apabila ada yang menginginkan artikel ini silahkan unduh >>> DI SINI
-http://www.librarypendidikan.com-
0 Response to "INILAH SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung