PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
sumber : defantri.blogspot.co.id
Kurikulum pendidikan di
Indonesia dari masa ke masa, pergantian kurikulum pendidikan secara formal ini
sudah 11 kali pergantian,. Kurikulum pertama lahir pada masa kemerdekaan,
dengan memakai istilah bahasa Belanda Leerplan artinya rencana pelajaran. Fadila
Adelin-Brilio.net-Kamu pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa yang disebut
kurikulum atau sebuah program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
pendidikan yang berisi tentang rancangan pembelajaran. Jika kamu ingat kembali
masa-masa sekolah, mungkin kamu dibingungkan dengan kurikulum yang
berganti-ganti. Lalu sebenarnya sudah berapa kali Indonesia berganti kurikulum?
Seperti yang dikutip brilio.net dari kemendikbud.go.id ternyata selama ini
Indonesia telah berganti kurikulum sebanyak 11 kali, terhitung sejak Indonesia
merdeka. Yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006,
2013, dan 2015.
Berikut ini
sejarah perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sejak masa awal kemerdekaan
:
1. Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana
Pelajaran 1947.
Kurikulum pertama lahir pada masa
kemerdekaan ini memakai istilah bahasa Belanda Leerplan artinya rencana
pelajaran. Istilah ini lebih populer dibanding istilah curriculum (bahasa
Inggris). Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi
pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Sedangkan asas pendidikan
ditetapkan Pancasila. Kurikulum ini sebutan Rentjana Pelajaran 1947, dan baru
dilaksanakan pada 1950. Karena masih dalam suasana perjuangan, pendidikan lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan
sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak
menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran
bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian
sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai
1952
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan
kurikulum sebelumnya, merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana
Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Paling menonjol sekaligus ciri dari Kurikulum 1952 ini,
yaitu setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata
pelajaran menunjukkan secara jelas seorang guru mengajar satu mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964
Pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum pada 1964, namanya Rentjana Pendidikan 1964. Ciri-ciri kurikulum ini,
pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. Kurikulum 1968
Lahir pada masa Orde Baru, kurikulum ini
bersifat politis dan menggantikan Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan
sebagai produk Orde Lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila
sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968 merupakan
perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara
murni.Cirinya, muatan materi pelajaran bersifat teoretis, tidak mengaitkan
dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja
yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pendidikan
lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD
Departemen Pendidikan Nasional kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh
konsep di bidang manajemen MBO (management by objective). Metode, materi, dan
tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap
satuan bahasan.
6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini mengusung pendekatan proses
keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap
penting. Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum 1975
disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari
mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini
disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya
memadukan kurikulum kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984.
Sayang, perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil. Sehingga banyak
kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat,
dari muatan nasional sampai muatan lokal. Misalnya bahasa daerah, kesenian,
keterampilan daerah, dan lain-lain. Akhirnya, Kurikulum 1994 menjelma menjadi
kurikulum super padat.
8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi)
Sebagai pengganti Kurikulum 1994 adalah
Kurikulum 2004 disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Suatu program
pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu
pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk
menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan
pembelajaran.KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut, menekankan pada
ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal,
berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan
pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan)
Kurikulum ini pada dasarnya sama dengan
Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam
penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan.
Pada Kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan
penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua
mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
10. Kurikulum 2013
Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum
KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan,
aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan
materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa
Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi
Matematika.
11. Kurikulum 2015
Kurikulum tahun 2015 ini ternyata masih
dalam tahap penyempurnaan dari kurikulum 2013. Namun Ujian Nasional yang
digelar pada tahun 2015 ternyata menggunakan Kurikulum 2006 yaitu KTSP. Karena,
untuk saat ini, siswa yang sekolahnya sudah menggunakan Kurikulum 2013 baru
melaksanakan tiga semester.
SELENGKAPNYA DOWNLOAD >>> DISINISemoga bermanfaat. Amin
0 Response to "DOWNLOAD PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung