contoh laporan PTK kelas 3 sd



LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

       PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN  PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DAN  BAHASA INDONESIA MURID  KELAS III SDN KARYAMUKTI 2
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015


logo organisasi


Oleh :

ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19610611 198410 1 002






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT
UPTD. PENDIDIKAN KECAMATAN CIBALONG
2015

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN  PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  SAINS  DAN  BAHASA INDONESIA MURID  KELAS III SDN KARYAMUKTI 2
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015


     Nama                                 :  ASEP SAEPUDIN, S.Pd
     NIP                                                : 19610611 198410 1 002
Pangkat, Gol./Ruang       : Pembina, IV/a
Jabatan                             : Guru Pembina
Tempat Mengajar            : SD Negeri Karyamukti 2


Tanggal Pelaksanaan:
     
No
Hari / Tanggal
Waktu
Mata Pelajaran
Siklus
1
Selasa, 8 September 2015
07.30- 08.10
B. Indonesia
I/I
2
Rabu, 16 September 2015
07.30- 08.10
SAINS
I/II
3
Sabtu, 3 Oktober 2015
07.30- 08.10
B. Indonesia
II/I
4
Jum'at, 9 Oktober 2015
07.30- 08.10
SAINS
II/II

                                                                                    

                                                                          Cibalong, 13 Oktober 2015
                                                                                                 Guru Kelas/ Peneliti,
Menyetujui
Supervisor
                                                           

                                   
                             ASEP SAEPUDIN, S.Pd
                      NIP. 19610611 198410 1 002                          
MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004

KATA PENGANTAR

           Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-Nya sehingga penulisan laporan  Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini  dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam kesempatan ini tidak lupa diucapkan  terima kasih banyak kepada:
1.      Bapak Maman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Karyamukti 2
2.      Bapak Mahli Wahyudin, S.Ag selaku Pengawas TK/SD
3.      Bapak Umen Herdiana, S.Pd selaku Kepala UPTD. Pendidikan Kec. Cibalong
4.      Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
                                                                                       
 Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari yang Mahakuasa.
            Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu  proses pembelajaran berikutnya..


                                                                         Cibalong, 28 November 2015     
                             









DAFTAR ISI
Halaman Judul      ........................................................................................................1
Lembar Identitas dan Pengesahan ...............................................................................2
Kata Pengantar ............................................................................................................3
Daftar Isi .....................................................................................................................4
Daftar Lampiran ........................................................................................................52
 I. PENDAHULUAN.       ...........................................................................................5  
     A. Latar Belakang .......................................................................................          ..5
     B. Rumusan Masalah......................................................................................8
    C. Tujuan Perbaikan...............................................................................................9
    D.  Manfaat ................................................................................................            ..9
II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................12
III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .........................................18
     A. Subjek Penelitian.....................................................................................         18     B. Deskrepsi  Perbaikan......................................................................................  18
            1. Tahap Perencanaan Tindakan .............................................................       19
            2. Tahap Pelaksanaa Tindakan ..............................................................         20
            3. Tahap Refleksi ....................................................................................       22
             4. Analisis Data .....................................................................................        22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................   24
A.  Siklus Pertama      ......................................................................................    30
B.     Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama...................................33
C.     Refleksi Siklus Pertama................................................................................36
D. Siklus Kedua ...............................................................................................    39
E. Pelaksanaan Tindakan  dan Evaluasi Siklus Kedua .............................           42
F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 46
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................    49
A.    Simpulan .................................................................................................        49
B.     Saran ...........................................................................................................    50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................51
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang   
                 Dalam  Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal 4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan  kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa  kepada  Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”
Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama  pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan  dan kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas.
             Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar (SD) dapat diupayakan dengan  melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru sebagai pendidik mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat memikirkan dan merencanakan kegiatan pembelajaran yang mampu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik. Di samping hal tersebut, guru juga harus mampu memberikan rangsangan kepada siswa untuk mau belajar dan berusaha meningkatkan kemampuan  belajarnya.
       Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas,  maka salah satu yang menjadi persoalan dalam penelitian  tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan pelajaran bahasa Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  selain bidang mata pelajaran yang lain  merupakan mata pelajaran  yang sangat penting di dalam mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari pembelajaran kedua mata pelajaran  tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah beberapa kali diadakan ulangan (evaluasi).
       Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku (tingkah laku), pegetahuan dan mental akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dalam rangka mengoptimalkan fungsi-fungsi kemampuan tersebut. menurut Grant (1990: 2) menyatakan “cara belajar anak yang benar tidak harus berpusat  kepada guru saja akan tetapi peserta didiklah yang harus aktif”. Konsep tersebut harus diperhatikan, makna yang terkandung di dalam pendidikan tersebut dilakukan dengan upaya memandirikan  peserta didik (siswa) untuk belajar,  bekerja sama dan menilai diri sendiri. Hal itu dimaksudkan agar peserta didik mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan  potensi kecerdasan dan minat peserta didik yang dilakukan secara terus menerus. Penilaian berkelanjutan dan komprehinsif yang penyajiannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan  menyenagkan (PAKEM) menjadi sangat penting dalam rangka upaya tersebut.
     Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh lingkup penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan materi pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi  pelajaran tersebut biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai belajar, sehinggga kegiatan  pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari 70 % jumlahh anak menguasai pelajaran dengan baik.
     Dalam kerangka  tersebut di atas, setiap proses pembelajaran di dalam kelas, seorang guru sangat mengharapkan anak didiknya mencapai suatu target  pemerolehan dalam suatu keberhasilan, dalam arti dapat menguasai materi pelajaran dengan  baik. Akan tetapi hal tersebut tidak mudah untuk dicapai  dalam proses pembelajaran ini. Untuk mengatasi hal (mencapai) tersebut, tentunya guru harus mempunyai suatu konsep strategi yang sangat jitu (baik). Salah satu di antarannya adalah penggunaan pemilihan metode yang relevan, penggunaan media/alat peraga, cara memotivasi anak, dan teknik pengelolaan kelas.
       Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kenyataan di lapangan dari hasil kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap 32 murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015 untuk mata pelajaran Sains dan bahasa Indonesia, hasil  yang diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah diperoleh  dari kegiatan  dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya lima (5) orang dari 32 siswa yang tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan sisanya rata-rata tingkat pennguasaan siswa terhadap materi pelajaran di bawah 60. 
      Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan langkah dalam proses pembelajaran, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat penting  diperlukan guna pengkajian yang lebih  mendalam  terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat melakukan perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011
B.           Rumusan Masalah
   Berdasarkan uraian-uraian masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
<> Apakah dengan penggunaan model pembelajaran pemberian tugas dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran Sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015?

  1. Tujuan Perbaikan
               Secara umum,  penelitian tindakan kelas  ini  bertujuan untuk mengetahui kemampuan penguasan  murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015 terhadap materi mata pelajaran sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan
1.      Untuk mengetahui kemampuan murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015 dalam materi sains/Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan  metode pemberian tugas, dan
2.      Ingin mengetahui penguasaan materi bahasa Indonesia dengan   menggunakan  metode  pemberian tugas.
D.    Manfaat Perbaikan
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah sebagai berikut :
Bagi   Siswa :
  1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan  contoh melalui pemberian tugas;
  2. Semangat dan kreativitas siswa lebih baik sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang materi pelajaran baik Ilmu Pengetahuan  Alam maupun materi bahasa Indonesia.
  3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;
  4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia; dan
  5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.

Bagi guru :
1.      Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan  dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia melalui pendekatan pemberian tugas;
2.      Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru akan dapat sedikit demi sedikit lebih mengetahui  metode pembelajaran yang bevariasi yang dapat memperbaiki  dan meningkatkan pembelajaran sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi murid maupun guru  dalam kegitan pembelajaran dapat diminimalkan.
3.      Di samping hal tersebut, dengan diberikannya contoh penelitian tindakan kelas ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas  yang tentunya akan membawa manfaat bagi perbaikan pembelajaran serta  guru itu sendiri.
4.      Tersusunnya prosedur pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia yang benar-­benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas;
5.      Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia  yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir siswa.
Bagi Sekolah :
  1. Sebagai bahan acuan dalam mengambil kebijakan pengembangan program pembelajaran baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun mata pelajaran bahasa Indonesia
  2. Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan informasi pada sekolah itu sendiri. Dengan informasi ini diharapkan sekolah tersebut dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada bidang tertentu dan pada sub bidang tertentu pula.
  3. Akan meningkatkan kualitas lulusan;
  4. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan
  5. Meningkatkan grade sekolah.






BAB II
   KAJIAN PUSTAKA
A.    Teknik Pemberian Tugas
            Kegiatan proses pembelajaran harus selalu ditingkatkan efektifitas dan efesiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar  tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Tugas semacam tersebut dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah, maupun sebelum pulang, sehingga dapat dikerjakan bersama temannya.
            Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumah pertanyaan mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika, atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari  uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain atau mengadakan observasi terhadap sesuatu dan biasa juga melakukan eksprimen.
Metode resitasipemberian tugas merupakan suatü metode mengajar dan pengajar memberikan tugas mempelajarii sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan hasilnya. Sering orang mengacaukan antara resitasi dan homework (pekerjaan rumah/PR), karena dalam  percakapan sehari-hari, asal pengajar memberi tugas dikatakan memberi PR.
Padahal pekerjaan rumah mempunyai pengertian yang lebih mengkhusus, ialah pekerjaan yang harus dikerjakan pembelajar di rumah. Sedangkan dengan resitasi, tugas yang di berikan oleh peñgajar tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat dikerjakan di sekolah, perpustakaan, laboratorium atau di tempat-tempat lain dalam hubungannya dengan pelajaran yang diberikan pengajar. Jädi resitasi lebih luas daripada howeork. Akan tetapi antara keduanya terdapat persamaan ialah:
 1) Mempunyai unsur tugas
2) Dikerjakan oleh pembelajar dan dilaporkan hasilnya
3) Mempunyai unsur didaktis paedagogis
A. Maksud Pemberian Tugas
Menurut pandangan trudisional:
Pemberian tugas/pekerjaan rumah dilakukan ôleh pengajar karena suatu pelajaran/pokok bahasan tidak sempat diberikaa di kelas. Untuk dapat menyelesaikan rencana pelajaran yang telah ditetapkan, maka anak diberi tugas mempelajari bahan yang ditunjuk, sekaligus mengerjakan soal-soal.  Kadang-kadang juga terkandung maksud agar anak tidak banyak bermain. Menurut pandangan modern, pemberian tugas diberikan dengan anggapàn báhwa kurikulum itu merupakan sesuatu yang meliputi seluruh ekstra kurikuler.
B. Penggunaan Metode Resitasi
Perbedaan tugas dikatakan wajar bila bertujuan:
1. Menambah pengertian/memperkuat hasil belajar yang telah diterirna di sekolah.
2. Melatih pembelajar untuk belajar sendiri.
3. Melatih pembelajar membagi waktu secara teratur.
4. Agar pembelajar dapat menggunakan waktu terluang untuk menyelesaikan tugasnya.
5. Membina anak berdisiplin, tidak mengabaikan tugas.
6. Melatih pembelajar untuk mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan tugasnya.
7. Mernperkaya pengalaman-pengalaman sekolah dengan memulai kegiatan-kegiatan luar kelas.
C. Jenis-jenis Pemberian Tugas
1) Ditinjau dari segi tingkatan sekolah:
a. Dari TK-SD sifatnya masih sederhana, begitu pula tingkat kesukaran serta luasnya bahan disesuaikan dengan kemmpuan setiap tingkatan kelas. Misalnya : untuk TK dapat berbentuk: gambar membersihkan kuku, menajamkan pensil, mengumpulkan gambar-gambar tertentu.
b. Sekolah lanjutan pertama atau. sederajat. Di tingkat ini, tugas sudah harus memperhatikan bahwa anak sudah mulai masuk masa puberteit. Tingkat kesukaran harus lebih daripada SD.
      c. Sekolah lanjutan atas, tugas harus disesuaikan dengan perkembangan anak yang sudah masuk masa puberteit, maka perlu pemikiran agar pembelajar tidak cendrung ke arah fantasi yang bukan-bukan. Waktu senggang harus diisi secara wajar.
d. Perguruan tinggi Alasan sudah kompleks, mahasiswa adalah sekelompok manusia yang sudah mempunyai tingkat pemikiran yang kritis. Mereka sudah mampu mencari sendiri, memecahkan sendiri dan mengkritik. Oleh karena itu tugas-tugas dengan sendirinya disesuaikan dengan sifat-sifat  tadi.
2)  Segi mata pelajaan
Dalam hal ini, tugas belajar diberikan sesuai dengan organisasi kurikulum.
3)  Segi pembelajar:
a. Tugas individual, diberikan kepada setiap pembelajar dan harus diselesaikan dengan kemampuan sendiri.
b. Tugas secara kelompok, diberikan kepada sekelompok pembelajar yang harus diselesaikan oleh kelompok pula.
c. Tugas khusus untuk wanita/pria.
            Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakann dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan selama melakukan tugas; sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah baru. Di samping itu untuk memperoleh pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah.
            Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Dalam proses ini guru perlu mengontrol, pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan teliti.
            Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka mereka harus membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai dengan tujuan tugas. Oleh guru harus sudah disiapkan alat evaluasi, agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran yang obyektif mengenai usaha siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik; dan meningkatkan hasrat belajar .
            Dalam penggunaan teknik resitasi ini  siswa mempunyai kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan mendalami hasil uraian orang lain. Dengan  demikian, akan memperluas; memperkaya dan memperdalam pengetahuan, serta pengalaman siswa. Tetapi kalau tugas yang diberkan atau dikerjakan oleh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka tidak dapat digunakan teknik resitasi ini. Bila keadaan demikian guru harus memilih teknik yang lain.
            Namun teknik ini juga memiliki kelemahan-kelemahan seperti siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya; itu kelemahannya bila guru tidak dapat mengawasi langsung pelaksanaan tugas tersebut. Jadi, siswa tidak menghayati sendiri proses pembelajaran itu sendiri, kemungknan lain orang yang mengerjakan tugas tersebut. Oleh karena itu, perlu diminta bantuan orang tua dengan memberi tahu bahwa anaknya mempuyai tugas  yang harus dikerjakan di rumah; sehingga dapat  turut mengawasi pelaksanaan tugas; dapat menjadi tempat mengecek apakah itu pekerjaan siswa sebenarnya atau bukan.               
            Jadi, berangkat dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa  metode pemberian tugas adalah cara penyajian  bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan  belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dapat pula mengecek  bahan yang telah dipelajari.
            Perlu diingat,  bahwa  dalam pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas ini  dilihat ada beberapa kebaikan dari metode ini adalah sebagai berikut. a) pengetahuan yang diproleh murid dari hasil belajar yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat  dan yang berguna untuk hidup akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik, b) mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri, c) tugas dapat lebih meyakinan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari., dan d) metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.



BAB III
 METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

     

    A.     SUBJEK PENELITIAN

       Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri Karyamukti 2, dimulai sejak tanggal  05 Oktober sampai November 2015 dengan jadwal sebagai berikut.
No
Hari / Tanggal
Waktu
Mata Pelajaran
Siklus
1
Senin, 05 Okto 2015
07.30- 08.10
Sains/IPA
I/I
2
Rabu, 07 Okto 2015
07.30- 08.10
B. Indonesia
I/II
3
Senin, 09 Nove 2015
07.30- 08.10
Sains/IPA
II/I
4
Rabu, 11  Novem 2015
07.30- 08.10
B. Indonesia
II/II

Catatan- - Siklus I/I (siklus  pertama pada pertemuan pertama).
             - Siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).
.                 -Siklus II/I (siklus Kedua pada pertemuan pertama).
              - Siklus II/II (siklus  Kedua pertemuan Kedua).

        B.   Deskripsi Perbaikan
              Penelitian tindakan kelas ini berlangsung  disesuaikan dengan prosedur prencanaan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap penerapan metode pemberian tugas masih kurang. Begitu pula bagi murid, pendekatan pemberian tugas ini dalam pembelajaran   materi Ilmu Pengetahuan Alam  dan bahasa Indonesia masih dianggap hal baru atau siswa baru pertama kali memperolehnya. Ini berarti bahwa pendekatan pemberian tugas belum pernah diterapkan. Untuk itu, melalui penelitian tindakan kelas ini dalam rangka  untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari (1) tahap  perencanaan, (2) tahap tindakan, dan (3)  tahap refleksi.
1. Tahap Perencanaan Tindakan
             Pada tahap ini merupakan tahap kegiatan perencanaan tindakan yang dapat dirinci sebagai berikut :
1.                  Guru melakukan pengkajian terhadap subjek untuk memperoleh gambaran tentang keadaan subjek didik.
2.                  Menerapkan model penerapan  pemberian tugas yang dirancang pada tahap persiapan.
3.                  Mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
4.                  Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
5.                  Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa,
6.                  Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia   dengan penggunaan contoh disertai memperbanyak pemberian tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dalam rangka  meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi :
a.        memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir,
b.       memilih prosedur atau strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia   yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan
c.        mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

       2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

               Pada tahap ini  dilakukan penerapan metode pemberian tugas melalui dua siklus secara berdaur ulang,  pada setiap siklus kegiatannya adalah sebagai berikut:
1.                  Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pendekatan pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia
2.                  Menerapkan model pendekatan pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia yang telah disempurnakan pada tahap pertama. Pada kegiatan ini meliputi: awal pembelajaran, pelaksanaan pendekatan pemberian tugas dan pembahasan (evaluasi). 
3.                         Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan,
4.                        Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan,
5.                        Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana,
6.                         Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) penggunaan contoh dengan memperbanyak pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti  mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
1.      Analisis tentang pelaksanaan tindakan yang dilakukan,
2.      Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat  keterlibatan berbagai aspek. Aspek yang dimaksud adalah  peran guru, efektivitas pendekatan pemberian tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan
3.      Melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah .
1.      Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
2.      Mengulas  hasil analisis yang dapat memberikan gambaran tentang peranan setiap  tahap yang telah dilakukan, dan
3.      Melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah ditetapkan.
                Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar  dianalisis dengan menggunakan presentase (%) yakni menghitung banyaknya frekuensi kejadian yang sering muncul selama kegiatan belajar mengajar berlangsung  sesuai dengan jenis kegiatan dengan frekuensi atau keseluruhan dikali 100 %.
                                f
            Keterangan :
             P = Presentase jenis aktivitas guru dan siswa
             f  = frekuensi kejadian yang muncul
             N = Jumlah aktivitas keseluruhan
           Teknik analisis ini menggunakan penghitungan presentase  keberhasilan atau ketercapaian siswa  secara keseluruhan, maka dilakukan penghitungan  untuk menyampaikan  hasil belajar siswa adalah  sebagai berikut:
                              
   Keterangan :
   M            =  mean ( nilai rata-rata )
        =  jumlah nilai siswa
    n            =  jumlah seluruh siswa
                                                                                
                ( Soebakri,1992:25)

               Dengan menggunakan rumus di atas, dapat  diketahui nilai rata-rata kemampuan menulis karangan narasi  siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2007 yang ditetapkan di SD, siswa dikatakan tuntas perorangan  jika siswa mendapatkan  nilai minimal 75 dengan indeks keberhasilan kelas 75 %.
Presentase indeks keberhasilan kelas  = Jumlah siswa tuntas  
                                                                 ________________ X  100 %                                                                                      
                                                                    Jumlah siswa

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


        Hasil penelitian tindakan kelas ini akan disajikan sesuai dengan siklus tindakan yang ditempuh. Pembahasan difokuskan pada peningkatan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan hasil pelaksanaan tindakan, berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini. Adapun proses pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1.            Persiapan, Pertama kali guru harus memberikan informasi/tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya membuat skenario pembelajaran/menyediakan sarana yang diperlukan, dan mempersiapkan lembar observasi yang akan diisi pengamat.
2.             Aktivitas Belajar-Mengajar :
a.      siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik, dan
b.      Setelah siswa diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
               








                Tabel 4.1
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN
BAHASA INDONESIA
SIKLUS I
No 
             Aspek yang  dilakukan
Skor
   1
Skor
  2
Skor
   3
Skor
  4
1
Pra Pembelajaran
a)      Mempersiapkan siswa untuk belajar
b)      Melakukan kegiatan apresiasi
c)      Memberikan motivasi pada siswa dalam pembelajaran kooperatif teknik CIRC



V

V
V

2
Kegiatan inti pembelajaran
a)      Mampu menarik perhatian ke focus
Kegiatan pembelajaran
b)      Mengemukakan kompetensi pembelajaran
c)      Menguasai materi pembelajaran
d)     Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan kompetensi pembelajaran



V

V



V





V
3
Strategi dan metode pembelajaran
a)      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan guru menguasi kelas
b)      Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang sistematis
c)      Melaksanakan pembelajaran yang bersifat teknik CIRC
d)     Melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan



V



V
V

V

4
Pemanfaatan media pembelajaran
a)      Menggunakan media secara efektif dan efisien
b)      Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
c)      Menghasilkan pesan yang baik



V

V
V

5
Penilaian proses dan hasil belajar
a)      Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran
b)      Memantau kemajuan belajar selama proses belajar



V

V

6
Penggunaan bahasa
 Menggunakan bahasa lisan secara jelas, lantang dan benar



V

7
Penutup
a)      Melakukan refleksi/membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
b)      Melakukan tindak lanjut (arahan, tugas, kegiatan melibatkan siswa)




V

V

Keterangan :
                 1  =  Kurang baik                                         3  =  Baik
                 2  =  Cukup baik                                           4  =  sangat baik

              Pada aspek pengamatan aktivitas guru mulai dari aspek pra pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, strategi  dan metode pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, dan penutup pengamat sudah mengatakan cukup baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
         
  Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan pertama. Aktivitas guru pada aspek pembelajaran yang meliputi kegiatan  mempersiapkan siswa untuk belajar muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam melakukan kegiatan apersepsi muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam memberikan motivasi pada siswa dalam pembelajaran metode pemberian tugas muncul sebanyak 5 %. Pada aspek pembelajaran ini guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar agar siswa siap dan bersemangat di dalam menerima materi yang akan diberikan guru pada hari itu.
            Aktivitas guru pada aspek kegiatan inti pembelajaran yang meliputi mampu menarik perhatian ke fokus kegiatan pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam mengemukakan kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas  guru dalam menguasai materi  pembelajaran muncul sebanyak 6,67%. Aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan jelas kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Pada aspek kegiatan inti pembelajaran ini memiliki empat aspek yakni menyampaikan setandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara garis besar saja. Pendalaman selanjutnya dilakukan oleh siswa sendiri, guru sebagai  motivator yang setiap saat diperlukan oleh siswa untuk membantu memecahkan persoalan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Dan dijelaskan kepada siswa bahwa pada hari ini mereka akan belajar sains melalui hasil wawancara yang dilakukannya dengan menggunakan metode pemberian tugas.
  Tabel 4.2
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN
BAHASA INDONESIA
SIKLUS I

No                    
Aspek yang dinilai                                                 
Skor           
   1
Skor
   2
Skor
  3
Skor
  4
1
2

3
4

5

6

7



8
Memperhatikan  penjelasan dari guru
Berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi
Menyajikan hasil diskusi
Memberi kesempatan orang lain berbicara
Memperhatikan pendekatan pemberian tugas
Pendalaman siswa terhadap materi sains dan B. Indonesia
Tanya jawab antara guru dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya , berpendapat dan mengerjakan tugas)
Merefleksikan materi pelajaran




V








V
V


V
V

V


V




V

 
Keterangan :
                 1 =  Kurang baik                                                  3 =  Baik
                 2 =  Cukup baik                                                    4 =  Sangat baik

          Pada aktivitas siswa pada siklus pertama perlu perbaikan pada siklus selanjutnya tentang berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi dan tanya jawab antara guru dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan mengerjakan tugas
                                          Grafik 4.2 
                                   Aktivitas Siswa Siklus I                                                                                                                                                                                 
                       Aspek yang Dinilai     
             
            Dari grafik 4.2 dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru muncul sebanyak 13,64 %. Siswa aktif memperhatikan penyampaian materi yang disampaikan guru, walaupun ada beberapa siswa yang ramai sendiri. Berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi muncul sebanyak 9,09 %. Setiap kelompok berdiskusi mengenai tugas materi yang akan dikerjakan, sehingga mereka bisa melaksanakan sesuai yang diperintahkan oleh guru. Menyajikan hasil diskusinya muncul sebanyak 13,64 %.    
Setiap kelompok memyampaikan hasil diskusinya, untuk mengetahui hasil yang diperoleh. Memberi kesempatan orang lain berbicara muncul sebanyak 13,64 %. Mereka menghargai pendapat yang disampaikan, walaupun pendapat yang disampaikan berbeda dan mereka juga memberikan kesempatan siswa lain untuk menyampaikan pendapat 13,64 %. Siswa melakukan sesuai dengan arahan guru. Pendalaman siswa terhadap materi menulis karangan narasi muncul sebanyak 13,64 %. Pemahaman siswa dalam menerima materi ini dapat dikatakan baik. Tanya jawab antara guru dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan mengerjakan tugas) muncul sebanyak 9,09 %. Kegiatan bertanya hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Ketika siswa dihadapkan pertanyaan yang diajukan oleh guru, mereka masih malu dan kurang berani dalam mengemukakan pendapatnya. Namun ada juga beberapa siswa yang berusaha untuk menjawab pertanyaan, walaupun jawaban mereka masih kurang tepat waktu. Untuk aktivitas siswa dalam merefleksikan materi pelajaran muncul sebanyak 13,64 %. Pada aspek ini nterwujud dengan mereka bersedia mengungkapkan pengalaman yang mereka lalui selama proses pembelajaran. Mereka menyatakan bahwa pembelajaran yang baru saja mereka lalaui tidak membosankan dan menyenangkan.
A.  SIKLUS PERTAMA
      1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama
    Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
1.             Menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;
2.                  Mengamati proses penjajagan pemahaman guru dan kemampuannya untuk mengimplementasikan pendekatan pemberian tugas dalam pembelajaran.
3.                  Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
4.                  Merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa.
5.                  Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan menggunakan metode Pemberian Tugas.
6.                  melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan alam dan bahasa Indonesia.

  2.   Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:
1.            Merancang pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia  dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan,
2.            Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan,
3.            Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana,
4.            Melakukan pemantauan komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia.  Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.      
                                                                                                                                                                                                

   3. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti  mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
    1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
    2. Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat  keterlibatan berbagai aspek. Aspek yang dimaksud adalah  peran guru, efektivitas pendekatan pemberian tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan
    3. Melakukan klasifikasi/interpretasi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh.


B.  PELAKSANAAN TINDAKAN  SIKLUS PERTAMA
             Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan metode pemberian tugas sesuai dengan  rencana yang telah disusun. Adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1.                             Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas  dalam pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan cara mengomunikasikan,  sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan;
2.                             Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;
3.                             Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana;
4.                             Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) pemberian tugas  dalam  pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
                Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.
    1.       Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Guru pertama-tama memberikan penjelasan tentang  rencana yang telah dibuat berdasarkan program tindakan. setelah rencana diberikan kepada murid barulah guru memberikan  kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengatahuan Alam.
Setelah proses dilalui yaitu melalui latihan tersebut dan  diadakan pemeriksaan dengan  seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam.
 Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel  4.3   Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam   Sebelum Perbaikan


No
Nama Siswa
L/P

1
ABYA LESTARI
P
6
2
AI MASRUROH
P
4
3
AJENG RUBIA MAULIDA
P
5
4
ALIKA APRILIANI
P
6
5
ARIS
L
4
6
ASIFA ZAHRA
P
4
7
BETRAN VALENTINO
L
4
8
CEPI SURYADI
L
7
9
DESTI RAYANI
P
7
10
DEWI MARWAH CINTASARI
P
7
11
FAJAR MAULANA SANTANA
L
4
12
FALAH RENALDI
L
6
13
FANNY ANGGRIANI
P
4
14
FARMAN
L
6
15
FERDI FEBRIANSYAH
L
6

          Jumlah


80
          Rerata

5,3


       2.    Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua
Guru pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi pembelajaran  Bahasa Indonesia.
Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan  seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia.
 Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4   Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran            

                            Bahasa Indonesia    Sebelum Perbaikan

 

No
Nama Siswa
L/P

1
ABYA LESTARI
P
6
2
AI MASRUROH
P
5
3
AJENG RUBIA MAULIDA
P
5
4
ALIKA APRILIANI
P
7
5
ARIS
L
7
6
ASIFA ZAHRA
P
6
7
BETRAN VALENTINO
L
7
8
CEPI SURYADI
L
6
9
DESTI RAYANI
P
6
10
DEWI MARWAH CINTASARI
P
5
11
FAJAR MAULANA SANTANA
L
7
12
FALAH RENALDI
L
5
13
FANNY ANGGRIANI
P
5
14
FARMAN
L
6
15
FERDI FEBRIANSYAH
L
7

          Jumlah


89
          Rerata

5,93


C.   Refleksi Siklus Pertama
       1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama
Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015dalam mata pelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapat nilai bervariasi. Ada enam  siswa tergolong mendapat nilai  kurang sekali   dengan nilai 40, ada satu orang siswa yang mendapat nilai kurang dengan nila 50, dan ada lima orang  siswa yang mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga orang siswa yang mendapat nilai  cukup baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan  orang siswa yang memiliki nilai cukup (baik)  atau sekitar (53.33%), sedangkan yang mendapat nilai kurang (50-40)  tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada prosentase berikut. 
Dari data di atas ketuntasan siswa hanya 26,32 % atau 10 siswa yang tuntas, jadi perlu siklus ke II  untuk pembelajaran karangan Sains dengan model pemberian tugas
                                         Grafik
                             Tes Kemampuan Siswa Siklus I
1.                     70         <>    (3 :15)   x 100 =  20 %
2.                     60         <>   (5 :15)   x 100  = 33.33%
3.                      50        <>   (1 :15)   x  100 =  6.66%
4.                      40        <>  (6 :150)   x  100 =  40%

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.
      2.   Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua
Dari table 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III  SDN Karyamukti 2 tahun pembelajaran 2014-2015dalam mata pelajaran  Bahasa Indonesia mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai  baik (70),  ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan  ada siswa yang mendapat nilai  kurang (50). Dari 15 orang siswa yang memiliki nilai  baik (70) hanya empat orang siswa atau sekitar (26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam  orang siswa atau sekitar (40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima orang atau sekitar (33.33%).  
 Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.
1.  70     <>    ( 4 : 15)   x  100    =   26.66%
2.  60      <>   (6 : 15)   x  100   =    40%
3.  50     <>   ( 5 :  15)   x  100  =    33.33%
      Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.
  Berdasarkan hasil ulangan yang telah dilalui seperti pada tabel di atas, diketahui kemampuan penguasaan materi mata pelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas. Maka tindakan selajutnya adalah pemberian tindakan berupa pemberian tugas  mulai dilaksanakan. Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang menggambarkan materi-materi  kepada masing-masing siswa. Adapun deskripsi  yang disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus merupakan gambaran kemampuan siswa setelah diberi tindakan.
   Analisis dan interpretasi pelaksanaan tindakan kemudian dijadikan dasar untuk melakukan  evaluasi dalam menentukan keberhasilan atau pencapaian tujuan tindakan. erkaitan Dengan demikian, maka tindakan guru dan siswa berikutnya setelah memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan materi pelajaran baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam maupun Bahasa Indonesia kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan siswa  setelah diadakan/pemberian tugas yang menyangkut masalah materi pelajaran dengan mengacu kepada beberapa masalah yang menjadi suatu catatan adalah sebagai berikut.
1.      menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;
2.      melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  dan bahasa Indonesia;
3.      menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan
          tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.
4.      memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan
5.       memotivasi siswa dalam menjawab soal. 

D.    SIKLUS KEDUA

        1.  Perencanaan Tindakan Siklus Kedua
           Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut :
1.                              mengidentifikasi permasalahan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia;
2.                              merumuskan kriteria faktor-faktor hambatan yang ditemui guru,
3.                              merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan,
4.                              Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia   dengan strategi  pemberian tugas  dalam rangka  meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi :
(a)     memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir,
(b)      memilih prosedur atau strategi pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia   yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan
(c)      mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

  2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:
1.                             Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia   dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan,
2.                             bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan,
3.                             peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana,
4.                             melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
                Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

           Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
1.      Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
2.      mengulas dan menjelaskan teknik pemberian tugas yang telah dilaksanakan
3.      melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.
Pada tahap ini peneliti (guru) secara kolaboratif merencanakan berbagai kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan-kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:
1.                           Mengidentifikasi hal-hal yang belum optimal dilakukan pada siklus pertama, termasuk faktor penyebabnya;
2.                           merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang dihaarpkan;
3.                           menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi:
a.       menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai,
b.      memilih prosedur atau tata laksana pembelajarannya (sebagai penyempurnaan kegiatan serupa pada siklus pertama), dan
c.       mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.
            4. Menyusun dan menyiapkan langkah-langakah pemebelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas.
E.   PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS KEDUA
            Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan metode pemberian tugas sesuai dengan  rencana yang telah disusun. Adapun langkah yang secara umum ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas  dalam pembelajaran   Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan cara mengomunikasikan,  sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan;
          2.   Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;
3.    Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana;
4.   Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) pemberian tugas  dalam  pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
            Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus kedua pada pertemuan pertama  dapat dijelaskan sebagai berikut.
   1.        Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama
     Kegiatan pada tahap ini  dilakukan sesuai dengan perencanaan dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas. Hal ini dimaksudkan supaya murid melakukan aktivitas kegiatan dalam kelas untuk membahas tugas yang telah diberikan oleh guru.  Oleh karena itu, pada tahap ini pelaksana tindakan melakukan, 
1.      Guru membagikan  naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama;
2.      siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan dari guru; dan
3.      siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok. dan
4.      mengadakan tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan.
Pada kegiatan ini diperoleh data sebagai berikut.

   Tabel 4.5 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam Sesudah Perbaikan pada siklus kedua  pertemuan pertama

 

No
Nama Siswa
L/P

1
ABYA LESTARI
P
7
2
AI MASRUROH
P
7
3
AJENG RUBIA MAULIDA
P
8
4
ALIKA APRILIANI
P
8
5
ARIS
L
7
6
ASIFA ZAHRA
P
7
7
BETRAN VALENTINO
L
7
8
CEPI SURYADI
L
8
9
DESTI RAYANI
P
8
10
DEWI MARWAH CINTASARI
P
8
11
FAJAR MAULANA SANTANA
L
7
12
FALAH RENALDI
L
7
13
FANNY ANGGRIANI
P
6
14
FARMAN
L
7
15
FERDI FEBRIANSYAH
L
7

          Jumlah


110
          Rerata

7,33

    2.       Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua
       Pada sikus kedua pertemuam kedua ini guru harus  memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perkembangan/kemajuan yang telah dicapai pada pertemuan sebelumnya. Kemajuan yang dimaksud adalah tentang kemampuan penguasaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia.  Melalui latihan pemberian tugas, setelah diadakan pemeriksaan dengan  seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia.
 Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 6   Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran            

                 Bahasa Indonesia  Sesudah Perbaikan
No
Nama Siswa
L/P

1
ABYA LESTARI
P
8
2
AI MASRUROH
P
7
3
AJENG RUBIA MAULIDA
P
7
4
ALIKA APRILIANI
P
8
5
ARIS
L
8
6
ASIFA ZAHRA
P
7
7
BETRAN VALENTINO
L
9
8
CEPI SURYADI
L
8
9
DESTI RAYANI
P
8
10
DEWI MARWAH CINTASARI
P
7
11
FAJAR MAULANA SANTANA
L
8
12
FALAH RENALDI
L
7
13
FANNY ANGGRIANI
P
8
14
FARMAN
L
7
15
FERDI FEBRIANSYAH
L
7

          Jumlah


114
          Rerata

7,6





F.    REFLEKSI SIKLUS KEDUA

       1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama
      Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui enam  siswa tergolong mendapat nilai  kurang sekali   dengan nilai 40, ada satu orang siswa yang mendapat nilai kurang dengan nila 50, dan ada lima orang  siswa yang mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga orang siswa yang mendapat nilai  cukup baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan  orang siswa yang memiliki nilai cukup (baik)  atau sekitar (53.33%), sedangkan yang mendapat nilai kurang (50-40)  tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%). Sedangkan padea siklus kedua ini terjadi peningkatan, dari lima belas  (15) siswa yang mendapat nilaicukup (60) tinggal hanya satu (1) orang siswa, lima orang siswa mendapat nilai bagus sekali  (80), dan sembilan siswa mendapat nilai cukup baiuk  (70) Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan teknik pemberian tugas dapat dikatakan berhasil.
 Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih belum sempurna pelaksanaanya pada siklus pertama disempurnakan.
    2.     Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua
            Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah diadakan siklus kedua pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan  dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini hasilnya menjadi  lebih baik.  Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui   ada siswa yang mendapat nilai  baik (70),  ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan  ada siswa yang mendapat nilai  kurang (50). Dari 15 orang siswa yang memiliki nilai  baik (70) hanya empat orang siswa atau sekitar (26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam  orang siswa atau sekitar (40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima orang atau sekitar (33.33%).  
Sedangkan pada siklus kedua pada pertemuan kedua ini diketahui bahwa tujuh siswa mendapat nilai bagus (70),  delapan orang  siswa mendapat nilai sangat bagus (80-90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), sedangkan siswa yang mendapat nilai baik (70) tercatat tujuh orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan kuantitas siswa. Di sini tercatat (8) delapan   orang  siswa mendapat nilai terbaik (80-90). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat dikatakan berhasil.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu  kali (dua siklus), kemampuannya menguasai  maupun pemahamannya terhadap materi baik  pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori  baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3  setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 80  sebanyak tujuh orang siswa (46.66%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong  sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang memperoleh skor rerata 9-8 dan 7 sebayak 15 orang siswa (100%). Artinya, siswa sudah  menguasai materi dengan baik
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis tidak diperlukan siklus berikutnya.

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Kegiatan penelitian ini adalah penelitian terapan yang berupa penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Beberapa hal yang patut digarisbawahi sebagai simpulan adalah:

1.                              Tatacara penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan kemampuan penguasaan dan pemahaman  siswa terhadap materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah:

(a)    persiapan,

(b)   aktivitas belajar mengajar, dan

(c)     tahap pelaksanaan tindakan.

2.                              Dengan metode proses pemberian tugas secara berdaur ulang  maka, kemampuannya menguasai  maupun pemahamannya terhadap materi baik  pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia  tergolong berkategori  baik dan sangat baik (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 di atas setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 15 orang siswa (100%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong  sangat baik.
3.                              Uraian  ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai   dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 1007%.

2.  Saran-saran

1.      Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera disosialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan bagaimana memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah dengan metode pemberian tugas.
2.      Guru-guru Sekolah Dasar  harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.


DAFTAR PUSTAKA


Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud
_______. 1995. Kamus Besar Bahasa  Indonesia. Jakarta :Depdikbud
Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Pendidikan Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.
Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta : Gunung Jati
N.K., Roetiyah.  2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta
Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Malang
Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti
Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka
----------------    ---- . 2005   Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
                                                     

















                      RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
         SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA

                        Hari/Tanggal                           :  Senin, 26 Oktober 2015             
                        Mata Pelajaran                        : Ilmu Pengetahuan Alam
                        Pokok Bahasan                       : Cahaya
                        Kelas/Semester                        : III/ I
                        Waktu                                     : 1 x 45 menit

1. Standar Kompetensi (SK)
-          Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu  melakukan percobaan mengenai sifat-sifat cahaya.
      2.   Kompetensi Dasar (KD)
1.Dapat menjelaskan  pengertian cahaya.
2. Dapat membuktikan  dalam kehidupan seahari-hari bahwa cahaya merambat lurus.
     3. Indikator
1.      Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar
2.      Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
II.  MATERI  PEMBELAJARAN
             1.        Pokok-pokok Materi
            Rambatan Cahaya
-          Berdasarkan pengalaman kita melihat seberkas cahaya dari sebuah lubang keci masuk ke dalam ruangan.
-          Begitu pula jika sebuah tongkat di tempat yang terang akan terjadi baying-bayang yang lurus seperti contoh di bawah ini.
   III.   Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan  Awal (5 menit)
<> Memotivasi siswa melalui penyampaian tujuan pembelajaran,
<> Menunjuk posisi kelompok siswa kemudian membagikan alat        percobaan.
<> mengadakan Tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan sebagai apersepsi;
           B.    Kegiatan Inti   (35 Menit)                             
¨      menjelaskan materi pelajaran;
¨      Guru memperkenalkan nama alat yang akan digunakan  untuk melakukan percobaan.
¨      Membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
¨      Meminta siswa mendiskusikan materi pelajaran;
¨      Beberapa kelompok disuruh mengamati dengan alat peraga cahaya yang merambat lurus;
¨      Dengan bimbingan guru siswa melakukan percobaan sambil mengisi    lembar pengamatan.
¨      Membimbang siswa/kelompok yang mengalami kesulitan;
¨      Memberi motivasi kepada siswa/kelompok agar lebih aktif
¨      Guru menyimpulkan  materi pembelajaran
               C.    Kegiatan Akhir (5 menit).
                  <> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
                 <> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa soal kaitannya dengan materi pembelajaran. 
IV. Media 
A. Media                                 - kertas
                                                - lilin
                                                - penumpu karton
B. Metode                               - ceramah
                                                - Tanya jawab
                                                - pemberian tugas.
C. Sumber Bahan                    - Kurikulum 1994 (suplemen)
- Alam sekitar kita SD Hal.  47-48.
V. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi 
   @  Pree tes                           : tidak ada
   @  Penilaian Proses              : diadakan
   @  Post tes                           ; diadakan
<>    Jenis Tes                         : tertulis
   @  Soal-soal
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1.      coba buktikan dengan alat peraga apakah cahaya itu merambat lurus?
2.      catatlah kejadian yang pernah kamu lihat daam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan cahaya merambat lurus.
@ Kunci Jawaban
1.      apabila kita menaruh benda di tempat yang terang, maka bayang-bayang akan lurus.
2.      celah-celah pagar rumah cahaya akan merambat lurus pada lampu sekitar dan lain-lain.
                                    Karyamukti, 26  Oktober 2015
Teman Sejawat                                                            Guru Keleas/Peneliti,


BUNYAMIN, S.Pd.SD                                                     ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19720415 200501 1 009                                         NIP. 19610611 198410 1 002  


Mengetahui
Kepala SDN Karyamukti 2,
  



MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004

                  
 



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
         SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
                        Hari/Tanggal                           : Rabu, 28 Oktober 2015             
                        Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
                        Pokok Bahasan                       : Hiburan
                        Kelas/Semester                        : III/ I
                        Waktu                                     : 1 x 45 menit

1. Tujuan

  1. Standar Kompetensi (SK)
-          Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu  membaca bacaan       dengan baik dan benar.
      2.   Kompetensi Dasar (KD)
1.       Mampu membaca dengan benar dan baik isi teks bacaan.
2.       Siswa dapat menceritakan uang isi teks bacaan.
      3.   Indikator
1.       Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
2.       Siswa dapat menceritakan ulang isi teks bacaan.

II.  MATERI  PEMBELAJARAN
             A.       Pokok-pokok Materi
1.      Memberi judul isi teks bacaan di buku Bahasa Indonesia.
·                     Berwisata ke Taman Safari dengan keunikan faunanya
2.      Membentuk pikiran utama   
·                     Taman Safari terletak di cisarua Bogor, Jawa Barat.
·                     Taman Safari terdapat 350 Binatang dari 40 jenis binatang yang ada di 5 benua.
·                     Satwa sebaagian besar dibeli dari Taman Satwa di Jerman Barat.
·                     Di taman Safari terdapat 20 ekor Singa dan 15 ekor Harimau serta Beruang.
3.      Pengertiaan Safari, Safari mengandung arti perjalanan jauh.
- Metode, Media dan Sumber Bahan
-          Metode: ceramah, cerita, Tanya jawab
-          Media: gambar dan foto
-          Sumber bahan : GBPP Bahasa Indonesia 1994
B.      Metode, Media, dan Sumber Bahan
-          Metode Ceramah, cerita, dan Tanya jawab
-          Media : gambar dan poto
-          Sumber bahan : GBPP bahasa Indonesia  tahun 2002 ( Daftar Pustaka)
  III. Kegiatan Pembelajaran
A.                            Kegiatan  Awal (5 menit)
¨Memotivasi siswa melalui Tanya jawab objek wisata yang ada di          lingkungan sekitar,
¨             Menyampaikan tujuan pembelajaran
           B.    Kegiatan Inti   (35 Menit)                             
                  <>  menentukan tema dari isi bacaan,    
                  <> meminta siswa menyimpulkan pokok pikiran dari isi bacaan teks tersebut,
                  <> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
          C.    Kegiatan Akhir (5 menit).
                  <> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
                 <> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa soal kaitannya dengan isi bacaan 
IV. Evaluasi 
<> Prosedur Evaluasi 
   @  Pree tes                           : tidak ada
   @  Penilaian Proses              : diadakan
   @  Post tes                           ; diadakan


<>    Jenis Tes                         : tertulis
   @  Soal-soal

Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1.      Tentukan judul isi cerita sesuai isi buku !
2.      Sebutkan isi pokokk pikiran cerita di atas menimal lima kalimat !
3.      Apa arti dari safari?
              
                                                   Karyamukti, 26  Oktober 2015

Teman Sejawat                                                                     Guru Kelas/Peneliti,




BUNYAMIN, S.Pd                                                                ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19720415 200501 1 009                                         NIP. 19610611 198410 1 002  




Mengetahui
Kepala SDN Karyamukti 2,
  



MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004



                                     




FORMAT OBSERVASI

            Hari/Tanggal               : Senin, 26 Oktober 2015             Kelas          :  III
            Mata Pelajaran            : Sains/IPA                                 Siklus           :  I

NO

PENGAMATAN
1.
Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran                                   
 Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai   dengan rencana pembelajaran  yang dibuat.
2.
Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
-          Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru
-          Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
-          Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3
Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
-          Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif memperhatikan penjelasan guru
-          Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4
Komentar Siswa
                -    Kami merasa puas dan senang cara   mengajar guru dan dengan hasil yang      kami peroleh.
5
Unjuk Kerja Siswa
               -      Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.
                                                    
                                                   Karyamukti, 26  Oktober 2015
Teman Sejawat                                                                     Guru Kelas/Peneliti,




BUNYAMIN, S.Pd                                                                ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19720415 200501 1 009                                         NIP. 19610611 198410 1 002  
Mengetahui
Kepala SDN Karyamukti 2,
  



MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004

FORMAT OBSERVASI

            Hari/Tanggal               : Rabu, 30 Oktober 2015               Kelas        :  III
            Mata Pelajaran            : Bahasa  Indonesia                              Siklus :  II

NO

PENGAMATAN
1.
Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran                                   
 Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai   dengan rencana pembelajaran  yang dibuat.
2.
Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
-          Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru
-          Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
-          Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3
Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
-          Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif memperhatikan penjelasan guru
-          Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4
Komentar Siswa
                -    Kami merasa puas dan senang cara   mengajar guru dan dengan hasil yang      kami peroleh.
5
Unjuk Kerja Siswa
               -      Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.
                                   Karyamukti, 26  Oktober 2015
Teman Sejawat                                                                     Guru Kelas/Peneliti,




BUNYAMIN, S.Pd                                                                ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19720415 200501 1 009                                         NIP. 19610611 198410 1 002  
Mengetahui
Kepala SDN Karyamukti 2,
  



MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004
                 

                                     SURAT KETERANGAN          
 Yang bertanda tangan di bawah ini:
                        Nama                           :  MAMAN, S.Pd
                        NIP                             :  19660624 198803 1 004
                        Jabatan                                    :  Kepala Sekolah
                        Unit Kerja                   :  SDN Karyamukti 2
                  Menyatakan bahwa:
                        Nama                           :  BUNYAMIN, S.Pd.SD
                        NIP                             :  19720415 200501 1 009
                        Tempat Tugas              :  SDN Karyamukti 2
                        Guru Keas                   :  V
            Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Guru dalam memenuhi / melengkapi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas III SDN Karyamukti 2
            Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
                                            Karyamukti, 26  Oktober 2015
Teman Sejawat                                                                     Guru Kelas/Peneliti,




BUNYAMIN, S.Pd                                                                ASEP SAEPUDIN, S.Pd
NIP. 19720415 200501 1 009                                         NIP. 19610611 198410 1 002  
Mengetahui
Kepala SDN Karyamukti 2,
  



MAMAN, S.Pd
NIP. 19660624 198803 1 004
                 



Lebih baik bagikan dulu sebelum di download

Baca juga Artikel Penting Lainnya


Demikanlah artikel dan file yang kami bagikan ini, semoga dapat menjadi referensi dalam memudahkan pekerjaan Ibu dan Bapak Guru. Berikanlah komentar yang relevan demi perbaikan blog ini, agar dunia pendidikan kita lebih baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

0 Response to "contoh laporan PTK kelas 3 sd"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung