Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja (LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda)

Selamat pagi untuk semua sahabat Library Pendidikan di manapun berada, semoga pada pagi hari ini diberikan kesehatan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin. Pada kali ini Library Pendidikan akan memposting dan sekaligus membagikan bagi Bapak dan Ibu Guru yang sedang melaksanakan Diklat In-On-In PKB SD Kelas Tinggi khususnya yang membahas modul KK-G dan Modul KK-J. Tetapi kali ini akan memposting Modul KK-J tentang Profesi. Kami suguhkan dengan lengkap yaitu Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda).

Sebelumnya telah memposting :
Catatan/Keterangan : Kami sajikan dalam bentuk kelompok tetapi silahkan sesuaikan untuk tugas secara individu/mandiri tinggal Bapak dan Ibu edit saja sesuai dengan sikon tugas mentor masing-masing.
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan
Inilahh selengkapnya.
GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI J

PROFESIONAL
TIK DAN TINDAKAN REFLEKTIF
UNTUK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

Kelompok :  …………………………………
Ketua :  Dadang, S.Pd.
Anggota :  1. Suhaya, S.Pd.
  2. Ai Yuni Hapitriyani, S.Pd.
  3. ……………………………
  4. ……………………………
Pembelajaran 1

LK 01. Refleksi Pembelajaran 
Perhatian kasus pembelajaran berikut:
Deskripsi situasi:
Salah satu temuan menarik yang diperoleh Pak Toro dari Refleksi pembelajaran adalah bahwa Pak Toro belum sepenuhnya berhasil melaksanakan pembelajaran tematik integratif. Walaupun sudah disediakan buku pegangan guru, siswa juga sudah memiliki buku siswa, akan tetapi tetap saja Pak Toro kesulitan mengajarkannya. Salah satu permasalahan yang dirasakan sulit oleh Pak Toro adalah bagaimana melalui tema yang ada dia harus mengajarkan kompetensikompetensi dasar masing-masing mata pelajaran. Sebagai contoh, Pak Toro sedang mengajarkan tema tentang “Berbagai Pekerjaan”, sub tema “Barang dan Jasa”. Sub tema ini diajarkan dengan kompetensi berasal dari 6 mata pelajaran, yaitu IPA, IPS, PKn, PJOK, dan Seni Budaya. Permasalahan yang dihadapi adalah kesulitan Pak Toro mengajarkan seluruh kompetensi yang ditetapkan hanya melalui membahas sub tema tersebut. Selama pembelajaran di kelas, siswa cenderung hanya mampu menguasi kulit tema yang diajarkan, tetapi tidak berhasil menguasai kompetensi yang diajarkan secara menyeluruh. Hal ini juga terlihat dari hasil yang diperoleh siswa yang kurang optimal dimana sebagian besar siswa tidak tuntas. Permasalahan tersebut terjadi di banyak pembelajaran tema atau sub tema yang lain.
Pak Toro mendokumentasikan catatan refleksi yang diperoleh pada jurnal refleksi yang disediakan di akhir bab. Dengan demikian, catatan hasil refleksi telah banyak dimiliki Pak Toro. Namun selama ini jurnal refleksi tersebut baru sebatas dokumentasi, dan belum dioptimalkan pemanfaatannya. Memang Pak Toro menggunakan catatan-catatan refleksi yang dimiliki ketika Pak Toro bermaksud mencari solusi terhadap permasalahan, namun belum pernah Pak Toro memanfaatkan jurnal refleksi tersebut dimanfaatkan sebagai bahan kajian yang mungkin bisa dituliskan dalam bentuk suatu makalah tertentu.
Pak Toro bahkan terkejut ketika mendapat infomasi bahwa dokumentasi pembelajaran yang dimilikinya bisa digunakan sebagai bahan menulis karya tulis ilmiah. Tidak sekedar terkejut. Pak Toro ternyata tidak setuju apabila kejadian yang terjadi di kelas yang diajarkan dan juga pengalaman mengajar yang dimilikinya, atau guru lain, dipresentasikan di suatu forum ilmiah. Pak Toro berpikir bahwa kejadian kelas atau pengalaman mengajar adalah sesuatu yang khusus, personal, dan tidak dapat dibagi dengan orang lain. Apalagi kalau itu sifatnya hanya
menyajikan masalah, bukan solusi. Menurut Pak Toro, itu tidak ada gunanya.

Dari kasus di atas,
  1. Apakah benar bahwa kejadian kelas atau pengalaman mengajar adalah sesuatu yang khusus, personal, dan tidak dapat dibagi dengan orang lain?
  2. Apakah mengkomunikasikan permasalahan mengajar, tanpa memberikan solusi terhadap masalah tersebut adalah sesuatu yang tidak berguna? 
  3. Adakah yang menarik dan layak diangkat sebagai topik karya tulis ilmiah (misal, makalah atau artikel) dari pengalaman dan masalah yang dihadapi PakToro?
  4. Menurut Anda, mengapa hal tersebut menarik? Adakah gunanya, baik bagi Pak Toro maupun teman sejawat yang lain yang mendengar informasi tersebut?

Jawaban dan Pedoman Penilaian Latihan Kegiatan Pembelajaran 1

1. Apakah benar bahwa kejadian kelas atau pengalaman mengajar adalah sesuatu yang khusus, personal, dan tidak dapat dibagi dengan orang lain?

Jawab:
1. Benar bahwa kejadian di kelas merupakan kejadian yang khusus dan personal, yaitu kejadian itu memang kejadian yang hanya terjadi pada kelas itu, dan kejadian itu terjadi untuk pribadi-pribadi yang terlibat. Tetapi dari sudut pandang pendidikan kejadian di suatu kelas pembelajaran sangat mungkin terdapat kejadian yang mirip satu sama lain dengan kejadian di kelas lain. Walaupun siswa dan guru yang mengalami kejadian tidak sama antara suatu kelas dengan kelas yang lain, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa itu sepenuhnya personal. Mereka sama-sama sivitas akademika di bidang pendidikan, guru dan siswa. Oleh karena itu, kejadian di suatu kelas sangat mungkin dialami kelas lain, siswa lain, dan guru lain. Dengan demikian tidak benar bahwa share suatu kejadian di kelas tidak dapat dilakukan. Seorang guru dengan dilandasi semangat kejujuran dan pencarian kebenaran akademik dapat berbagi pengalaman dan pandangan tentang kejadian-kejadian di kelas dengan teman sejawat lain. Hal ini tidak seharusnya dipahami sebagai kejadian membuka aib kelas sendiri, misalnya jika yang dibagi adalah kekurangan, kesalahan, atau kelemahan belajar siswa dan diri guru dalam mengajar. Namun hal tersebut justru akan bias menjadi momentum untuk saling belajar antara guru dan teman-teman sejawatnya.

2. Apakah Anda setuju bahwa mengkomunikasikan permasalahan mengajar, tanpa memberikan solusi terhadap masalah adalah sesuatu yang tidak berguna?

Jawab:
2. Tidak benar. Menulis makalah, atau presentasi disuatu forum sering dipahami bahwa hal tersebut harus memuat pemecahan dari suatu masalah. Seperti dalam bidang kesehatan, makalah atau presentasi dianggap harus memuat obat apa yang sesuai untuk penyakit yang sedang dipaparkan. Namun sesungguhnya, makalah atau presentasi yang memaparkan/menggambarkan terjadinya suatu masalah kesehatan, jenis penyakit, penyebab penyakit, deskripsi tentang suatu penyakit, atau bahkan baru tentang ditemukannya suatu penyakit yang baru, sesungguhnya itu sesuatu yang sangat penting dan berguna. Dengan orang telah tahu tentang adanya suatu penyakit, gejalanya, penyebabnya, deskripsi penyakitnya, mereka akan lebih berhati-hati agar tidak terkena penyakit tersebut. Para ahli yang mendapatkan informasi tentang penyakit tersebut dapat saja kemudian melakukan berbagai penelitian tentang penyakit tersebut. Mungkin suatu saat berikutnya akan ada seorang ahli yang menemukan solusi atau obat dari penyakit tersebut.
Begitu juga dibidang pendidikan. Makalah atau presentasi yang menginformasikan tentang terjadinya suatu masalah di kelas, mis konsepsi, kesulitan mengajar, kesulitan belajar, dan lain-lain masalah di kelas, tidak tepat kalau dikatakan sebagai tidak berguna. Dengan dikomunikasikan permasalahan tersebut di suatu forum ilmiah tertentu, sangat mungkin guru tersebut akan mendapatkan masukan atau pandangan dari teman sejawat lain yang mendengar paparannya. Jika pun toh tidak saat itu guru tersebut mendapatkan pemecahan terhadap masalah mengajarnya, tetapi mungkin saja di waktu lain ada yang dapat memberikan solusinya. Selain itu, paparan tentang kejadian di kelas bisa menjadi wahana saling belajar guru satu dengan gur lain. Teman sejawat yang mendengar penjelasan suatu masalah di kelas dapat mengambil hikma atas kejadian tersebut, menambah wawasan antar guru, dan pada gilirannya masyarakat belajar di komunitas guru dapat terbangun. Tentu hal ini tidak berarti bahwa guru tidak boleh mengkomunikasikan suatu masalah disertai sekaligus pemecahannya. Bagus apabila seorang guru yang mendapatkan suatu masalah, dan kemudian dia telah menemukan strategi pemecahan atas masalah tersebut, kemudian dikomunikasikan satu paket masalah dan solusinya. Namun apabila memang solusi terhadap masalah tersebut belum mampu ditemukan, forum ilmiah justru bias menjadi salah satu jalan mencari pemecahan atas masalah tersebut.

3. Adakah yang menarik dan layak diangkat sebagai topik karya tulis ilmiah (misal, makalah atau artikel) dari pengalaman dan masalah yang dihadapi Pak Toro?

Jawab:
3. Tentu ada. Kesulitan mengajar tematik integratif merupakan informasi yang menarik.Temuan bahwa hasil belajar siswa yang belajar dengan pendekatan tematik integrative ternyata sulit mencapai kompetensi tiap mapel yang terkandung dalam tema, adalah menarik. Pengalaman mengajar dengan pendekatan tematik integratif tentu juga menarik. Dan mungkin masih ada yang lain.

4. Mengapa hal tersebut menarik? Adakah gunanya, baik bagi Pak Toro maupun teman sejawat yang lain yang mendengar informasi tersebut?

Jawab:
a. Kesulitan mengajar tematik integratif merupakan informasi yang menarik. Hal ini menarik karena pengajaran dengan tematik integratif telah banyak diinformasikan dan atau disosialisasikan. Jika ternyata memang masih terdapat banyak guru yang mengalami kesulitan, perlu dikaji apakah sosialisasi yang dilakukan, misalnya melalui diklat, telah efektif dilakukan. Atau, banyaknya guru yang mengalami kesulitan mengajar dengan tematik integratif disebabkan karena memang pendekatan ini sulit diterapkan di sekolah. Atau hal tersebut hanya disebabkan faktor belum bisa dan atau belum biasanya guru mengajar menggunakan pendekatan tersebut. Dan mungkin masih banyak kemungkinan lain. Dengan demikian apabila ada seorang guru dapat memaparkan kesulitankesulitan mengajar dengan pendekatan tematik integratif, hal tersebut dapat mendorong dilakukan kajian lebih lanjut tentang pembelajaran tematik integratif. Dari kajian tersebut mungkin nanti akan ditemukan fakta yang sesungguhnya, apakah desain diklat yang telah dilakukan untuk menyampaikan pendekatan tersebut ke guru perlu diperbaiki, atau penggunaan pendekatan tematik integratif di sekolah jangan-jangan memang perlu ditinjau ulang karena tidak tepat, atau para guru yang memang harus terus belajar dan membiasakan diri menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran, atau kemungkinan yang lain.

b. Temuan bahwa hasil belajar siswa yang belajar dengan pendekatan tematik integratif ternyata sulit mencapai kompetensi tiap mapel yang terkandung dalam tema, adalah menarik. Pendekatan tematik integratif diputuskan untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar dari kelas I sampai kelas VI karena dari berbagai kajian dan teori menyatakan bahwa pendekatan ini lebih yang sesuai dengan usia perkembangan siswa SD dari pada pembelajaran dengan pendekatan mata pelajaran. Siswa SD yang masih sangat awal mengenal dunia sekolah, dengan usia kurang lebih antara 6 – 12 tahun, dianggap belum saatnya dan akan kesulitan jika sudah diajarkan materi pelajaran yang terpisah-pisah dalam mata pelajaran tertentu. Siswa seusia mereka dianggap paling baik belajar dalam keutuhan, yaitu ilmu diajarkan tidak dalam bagian, tetapi dalam satu kesatuan tema tertentu. Dengan siswa SD mempelajari pengetahuan berbasis tema yang dekat dengan kehidupannya, diharapkan siswa akan lebih mudah memahaminya. Karena pemikiran inilah salah satunya mengapa pendekatan tematik integratif dipilih untuk digunakan di seluruh kelas SD. Namun apabila ada temuan yang menunjukkan bahwa siswa SD justru sulit menguasai kompetensi yang telah ditetapkan, tentu hal ini menarik untuk dikaji lebih lanjuta. Apakah asumsi-asumsi yang mendasari diterapkannya pendekatan tematik integratif memang benar? Atau, apakah pendekatan tematik integrative memang cocok diterapkan untuk SD dari kelas I sampai VI? Atau, apakah pendekatan tematik integratif yang memang menyebabkan siswa kesulitan menguasai kompetensi, atau memang kompetensi yang harus dikuasai siswa yang terlalu banyak sehingga menyulitkan siswa mempelajarinya? Atau, janganjangan perspektif yang menyatakan bahwa siswa SD harus sudah menguasai berbagai kompetensi yang bukanlah perspektif yang tepat, karena siswa SD seharusnya tidak diberi beban belajar terlalu banyak? Dan mungkin masih banyak hal lain yang menarik dikaji lebih lanjut. Kajian ini dapat berawal dari keterbukaan dan kesediaan guru yang telah menerapkannya menginfromasikan ke stakeholder lain, salah satunya melalui forum ilmiah. Jika tidak ada guru yang terbuka dan bersedia mengkomunikasikan pengalamannya, bagaimana bias dapat didapatkan informasi faktual dari pelaku langsungnya.

c. Pengalaman mengajar dengan pendekatan tematik integratif tentu juga menarik. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Setiap pengalaman pasti ada hikmah dibelakangnya. Begitu juga dengan paparan di forum ilmiah tentang pengalaman mengajar dengan pendekatan tematik integratif, dan mungkin pengalaman lain dari para guru dalam mengajar di kelas. Apa dan bagaimana kejadian di kelas pada saat pendekatan tematik integrative iterapkan merupakan suatu informasi yang sangat penting, baik bagi guru, masyarakat, maupun para pengembang kurikulum. Apalagi jika hal tersebut diperoleh dari penjelasan langsung para guru yang melakukannya di kelas. Tentu informasi tersebut sangat bernilai dan berguna. Berbeda dengan pendapat yang disampaikan orang tetapi tidak sebagai pelaku langsung di kelas, pengalaman guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan tematik integrative dapat menjadi cermin langsung dari kebijakan penerapan pendekatan ini di sekolah. Dari pengalaman guru, masyarakat dan para pengambil kebijakan dapat memperoleh informasi berbasis empirik tentang keterlaksanaan pendekatan tematik integratif di kelas. Informasi empirik ini dapat menjadi landasan untuk dilakukan kajian yang lebih mendalam, atau mungkin bisa juga digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan
                                                                                        Cibalong,                  20....
Mentor                                                                             Penanggungjawab


Dian, S.Pd.                                                         Dadang, S.Pd
=================================================
GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI J

PROFESIONAL
TIK DAN TINDAKAN REFLEKTIF
UNTUK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

Kelompok :  …………………………………
Ketua :  Dadang, S.Pd.
Anggota :  1. Suhaya, S.Pd.
  2. Ai Yuni Hapitriyani, S.Pd.
  3. ……………………………
Kegiatan Pembelajaran 2
Aktivitas Pembelajaran

1. Identifikasi masalah hasil refleksi pembelajaran dan rencana solusi
a. Lakukanlah refleksi terhadap pembelajaran di kelas Anda, kemudian tulislah masalah  yang Anda temukan yang perlu diselesaikan melalui PTK!
b. Pilihlah masalah (butir 1) yang paling mendesak dan perlu dipecahkan!
c. Berikan alasan mengapa masalah tersebut mendesak dan penting untuk segera dicarikan pemecahannya!
d. Kemukan faktor yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut!
e. Rumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan sebagai solusi masalah Anda!
f.  Pilihlah alternatif pemecahan masalah yang paling tepat untuk memecahkan masalah tsb!

2.     Merancang proposal PTK
a.  Tulislah judul PTK yang diusulkan!
b.  Tuliskan point-point penting yang tepat dituliskan pada latar belakang!
c.  Tuliskan rumusan masalah PTK Anda!
d.  Rumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai
e.  Rumuskan manfaat yang diharapkan!
f.   Tuliskan komponen apa saja yang perlu Anda kaji dalam kajian teori!
g.  Tuliskan hipotesis tindakan Anda
h.  Tulisakan tempat,waktu, dan subjek penelitian!
i.   Tuliskan desain penelitian tindakan yang akan digunakan!
j.   Tuliskan teknik pengumpulan data yang akan digunakan
k.  Tuliskan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan!
l.   Tuliskan teknik analisis data yang akan digunakan!

3. Carilah suatu laporan PTK, baik dari internet, perpustakaan, atau penelitinya langsung. Lakukanlah penilaian terhadap laporan PTK tersebut dengan ketentuan sebagai berikut.

Latihan/Tugas/Kasus
  1. Berdasarkan hasil kerja Bapak/Ibu pada aktivitas pembelajaran di atas,susunlah proposal penelitian tindakan kelas selengkapnya!
  2. Perhatikan kembali laporan PTK yang Anda nilai pada aktivitas pembelajaran di atas. Lakukan review terhadap laporan tersebut, serta tuliskan masukan Anda untuk perbaikan laporan tersebut!

PROPOSAL PTK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG 
MANFAAT, BAHAYA DAN CARA MENGHEMAT ENERGI LISTRIK 
MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA 
DI KELAS VI SDN MEKARMUKTI 1

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugas Guru Pembelajar
Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi Kelompok Kompetensi J
Profesional
TIK dan Tindakan Reflektif
Untuk Pengembangan Keprofesian
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan
Disusun Oleh :
                                                     Kelompok :  ……….

        Ketua :   Dadang, S.Pd
  Anggota           :   1. Suhaya, S.Pd
                                      2. Ai Yuni Hapitriyani, S.Pd.
                              3. …………………….
                                                                    4. …………………….

UPT. PENDIDIKAN KECAMATAN CIBALONG
KABUPATEN GARUT
20....

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Judul : 

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG  MANFAAT, BAHAYA, DAN CARA MENGHEMAT ENERGI LISTRIK MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI KELAS VI SDN MEKARMUKTI 1

B. Pendahuluan

Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan yang sangat penting. Guru menjadi salah satu ujung tombak dalam keberhasilan suatu pembelajaran,.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai kemampuan. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah guru harus mampu melaksanakan tugas profesionalnya yaitu guru harus dapat memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak siswa. Guru harus mampu memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya semangat dan keinginan serta keberhasilan belajar peserta didik. Guru bukan saja bertugas merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas, melainkan juga bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses belajar mengajarnya. Oleh karena itu, walaupun pada hakekatnya murid yang belajar, namun gurulah yang bertanggungjawab bahwa proses belajar itu terjadi dengan baik pada setiap siswa (Nasution, 1982:92). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mutu pendidikan banyak bergantung pada mutu guru dalam membimbing proses belajar siswa.

Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan keberhasilan suatu pembelajaran tetapi prestasi belajar khususnya di SDN Mekarmukti 1 belum begitu memuaskan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPA tentang manfaat, bahaya dan cara menghemat  energi listrik yang masih kurang. Berdasarkan pengamatan penulis, dalam mengajarkan tentang manfaat, bahaya dan cara menghemat  energi listrik, tidak semua siswa dapat dengan mudah menguasainya. Berbagai masalah timbul dalam proses belajar mengajar. Masalah yang timbul salah satunya anak masih lemah pengetahuannya tentang manfaat, bahaya dan cara menghemat  energi listrik.

Untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran IPA tersebut, guru dituntut untuk memperbaiki proses pembelajaran tentang manfaat, bahaya dan cara menghemat  energi listrik. Guru dengan kemampuannya harus mampu memperbaiki permasalahan tersebut dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran agar proses pembelajaran mendapat hasil yang memuaskan. Memperhatikan kondisi tersebut, penulis tertarik untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik  supaya pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

Untuk itu penulis melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas dengan judul :
“ Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Manfaat, Bahaya, dan Cara Menghemat Energi Listrik Melalui Penggunaan Alat Peraga.“

1. Identifikasi Masalah

Setelah diadakan tes formatif dari jumlah 25 hanya 12orang peserta didik kelas VI SDN Mekarmukti 1 Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut yang mencapai penguasaan materi di atas 75 %.  Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan teman sejawat ditemukan masalah, yaitu :
●  Siswa tidak memahami manfaat, bahaya, dan cara menghemay energi listrik

2.      Analisis Masalah Pembelajaran IPA

Setelah melakukan pembelajaran diketahui ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah di atas, faktor itu adalah :
a.   Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
b.   Penjelasan guru terlalu cepat.
c.   Guru tidak menggunakan alat peraga.
d.   Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah di atas, maka rumusan masalah utamanya yang akan menjadi focus perbaikan adalah : “ Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat bahaya, dan cara menghemat energi listrik melalui penggunaan alat peraga ?”
Untuk lebih jelasnya penulis secara rinci menjelaskan mengenai alat peraga yaitu sebagai berikut :
  1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat bahaya, dan cara menghemat energi listrik.
  2. Bagaimanadampak dari penggunaan alat peraga terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang manfaat bahaya, dan cara menghemat energi listrik.
D. Tujuan Perbaikan 

Secara umum perbaikan ini adalah untuk memperoleh gambaran peningkatan hasil; belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SDN Mekarmukti 1 Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. 
Tujuan dari penelitian ini adalah :
  1. Memotivasi siswa agar senang dengan pelajaran IPA.
  2. Ingin mengetahui proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tentang manfaat bahaya, dan cara menghemat energi listrik di SDN Mekarmukti 1 Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
  3. Meningkatkan  pemahaman siswa tentang manfaat bahaya, dan cara menghemat energi listrik di SDN Mekarmukti 1 Kecamatab Cibalong Kabupaten Garut dengan menggunakan alat peraga.
E. Manfaat Perbaikan 

1. Bagi guru
  • Memberikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
  • Menjadi upaya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  • Guru dapat berkembang secara professional
2. Bagi peserta didik
  • Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan.
  • Memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik dalam pembelajaran.
3. Bagi sekolah
  • Menjadi suatu kesempatan yang besar untuk dapat maju dan berkmbang.
  • Menjadikan iklim pendidikan yang kondusif sehijngga dapat meningkatkan kualitas  pembelajaran di SDN Mekarmukti 1 Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
  • Dapat menjadi contoh bagi sekolah lain yang tertarik.
F. KAJIAN PUSTAKA

1.  Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, baik manusia, hewan serta mempelajari Alam dan Sekitarnya. Dengan demikian kita dapat mengetahui keadaan alam sehingga dapat mengambil manfaat bagi kehidupan kita.
Setiap manusia hidup berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya ,baik kebutuhan lahir maupun kebutuhan bathin. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi manusia melalui pemecahan masalah masalah yang sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip.prinsip saja teapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam IPA peserta didik tidak hanya belajar tentang sesuatu yang telah ada, tetapi lebih pada mengapa sesuatu itu ada, dan bahkan menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Dengan demikian pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari makhluk hidup dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA sebaikanya dilaksanakan secara inkuiri untuk menunjukkan kamampuan peserta didik berpikir, bekerja, bersikap ilmiah  dan dapat mengkomunikasikannya sebagai  aspek penting kecakapan hidup. Sehingga diharapkan setelah belajar IPA segala permasalah-permasalahan yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan manusia dapat terselwsaikan tanpa meninggalalkan kaidah-kaidah ajaran agama serta mampu menciptakan kemampuan berpikir kritis, bersikap ilmiah, dan bertindak bijaksana dalam mengelola lingkungan dan menyikapi perkembangan teknologi dan kemajuan peradaban manusia.

2.  Manfaat Listrik
Listrik sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, manfaat listrik diantanya adalah untuk :
  • Memudahkan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti, untuk menyetrika, memasak , mencuci dan lain-lain.
  • Keperluan industry yaitu untuk menghidupkan mesin-mesin pabrik.
  • Keperluan kegiatan transportasi seperti digunakan untuk menyalakan lampu pengatur lalu lintas.
3.  Bahaya Listrik
Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,listrik juga dapat menimbulkan bahaya. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik adalah :
  • Dapat menyebabkan kebakaran.
  • Dapat menimbulkan korban jiwa.
4. Cara Menghemat Listrik
Energi listrik keberadaannya terbatas sehingga kita harus dapat menghemat dalam penggunaannya. Adapun cara menghemat listrik diantaranya :
a. Mematikan lampu dan alat-alat yang menggunakan energi listrik jika tidak sedang digunakan.
b. Menggunakan lampu hemat energi.
c. Tidak menggunakan alat listrik secara bersamaan.

5.  Alat Peraga dalam Pembelajaran 

Menurut Suherman (2002:12) alat peraga adalah pembelajaran yang berfungsi spesifik yaitu untuk memperagakan konsep yang abstrak dengan tujuan konsep yang abstrak tersebut dapat dipahami siswa.

a. Fungsi Alat Peraga
Alat peraga berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan belajar sehingga dapat mempengaruhi siswa.
Alat peraga juga dapat mempermudah dan mempercepat tujuan pembelajaran. Sudirman, dll (1989 : 210) menjelaskan bahwa : “ Apabila dirancang, diatur, dan digunakan secara tepat alat pengajaran dapat mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keefektipan pencapaian tujuan peragaan.”

b. Manfaat Alat Peraga
1)  Bagi siswa :
a). dapat menyediakan variasi belajar.
b). dapat memberikan situasi belajar yang tanpa beban atau rekaan.
c). dapat berfikir analisis.
d). dapat meningkatkan motivasi belajar.
e). dapat memberikan contoh yang selektif.
2). bagi guru
a). dapat meningkatkan kualitas belajar.
b). dalam memberikaqn sistematika belajar.
c). dapat memberikan rasa percaya diri dalam mengajar.
d). dapat memudahkan kendali mengajar.
e). dapat membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian.

G. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan penelitian pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas VI di SD Negeri Mekarmukti 1 yang terletak di Kampung Babakan Cibeureum Desa Mulyasari Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Dengan Jumlah siswa 25 orang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
Sedangkan yang menjadi topik penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat ,bahaya dan cara menghemat energi listrik melalui penggunaan alat peraga. Prosedur penelitian ini berlangsung selama 2 minggu dari tanggal 16 Oktober sampai 24 Oktober 2017.

2. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kemmis dan M.Taggart dengan system spiral repleksi diri yang dimulai dengan cara tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali ( Kasbolah, 1998/1999 : 113).
Dalam model Kemmis dan M.Taggart ini, penelitian menggunakan dan mengembangkan siklus (cycle) dengan dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran. Sebelum dalam tahap siklus, dilaksanakan studi kelayakan sebagai penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah dan ide yang tepat dalam pengembangan proses pembelajaran di kelas. 
Adapun alur penelitian ini dimulai dengan studi pendahuluan, hasilnya dipertimbangkan untuk kemudian menyusun rencana tindakan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, observasi pelaksanaan tindakan, refleksi proses dan hasil tindakan. Ini adalah sebagai siklus pertama belum menyelesaikan permasalahan, maka dilanjutkan dengan siklus kedua, dimana rencana tindakannya berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Demikian penelitian dilakukan siklus demi siklus sampai permasalahan penelitian dapat dipecahkan.
Siklus kegiatan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

PTK model Kemmis dan M. Taggart (Kasbolah, 1998/1999:144).
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan
3. Jadwal Penelitian
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan

H. Data dan Sumber Data

Mengingat tujuan PTK adalah perbaikan dalam kualitas pembelajaran di kelas, tentu sumber data yang akurat berada dalam lingkungan kelas itu sendiri.  
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran adalah :
  1. Meneliti tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran berupa catatan guru atau hasil observasi.
  2. Menanyakan  langsung informasi dari siswa sendiri  dengan berwawancara.
  3. Angket
  4. Dokumen portofolio siswa.
  5. Melihat data hasil belajar siswa.
  6. Hasil kerja siswa pada LKS, PR.
I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data memiliki peran yang sangat penting dalam proses penelitian. Penarikan kesimpulan penelitian Anda ditentukan oleh data yang terjaring melalui instrumen penelitian. Bentuk instrumen penelitian yang harus Anda buat ditentukan oleh jenis teknik pengambilan datanya. Oleh karena itu, teknik pengambilan data yang Anda pilih harus dapat mencapai tujuan pengumpulan data yaitu untuk menjawab rumusan masalah. Jenis teknik pengambilan data dan instrumen penelitian yang bersesuaian dengan tujuan pengumpulan data.
Beberapa instrumen yang dapat digunakan peneliti untuk mengambil data dalam contoh penelitian di atas adalah sebagai berikut:
  1. Peneliti. Peneliti adalah pengumpul data utama. Selain itu peneliti juga berperan sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, penafsir data, dan pelapor hasil penelitian.
  2. Lembar. Angket keefektifan siswa mempelajari manfaat, bahaya, dan cara menghemat listrik. Angket berupa kumpulan pertanyaan untuk mengetahui tingkat keefektifan siswa.
  3. Lembar observasi. Lembar observasi digunakan peneliti sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan tentang keefektifan siswa. Lembar observasi disusun berdasarkan pedoman observasi.
  4. Pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan peneliti dalam melakukan tanya jawab baik dengan siswa maupun dengan guru yang bersangkutan agar wawancara yang dilakukan dapat terfokus pada sasaran.
  5. Catatan lapangan. Catatan lapangan merupakan sumber informasi berdasarkan hasil observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi antar guru dan siswa, serta interaksi antara siswa dengan siswa. Aspek perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi dituangkan secara deskriptif dalam catatan lapangan.
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan

J.    Teknik Analisis Data

Jenis data dalam penelitian dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Sederhananya, data kuantitatif tentu berupa angka-angka seperti nilai hasil belajar, sedangkan data kualitatif berupa kata-kata seperti catatan pribadi guru, hasil observasi, hasil wawancara. Memahami jenis data yang terkumpul dari penelitian Anda, diperlukan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.
Bila data berupa data kuantitatif, maka analisis datanya menggunakan statistika sederhana seperti rata-rata, modus, atau simpangan baku. Bila data berupa data kualitatif maka analisis data dilakukan melalui:
  1. Reduksi data. Reduksi data dilakukan untuk memilah data yang sesuai dengan tujuan   penelitian agar data yang terkumpul lebih terarah dan lebih mudah dikelola.
  2. Penyajian data. Penyajian data melalui informasi secara sistematik dari reduksi data   mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi sehingga mempermudah dalam membaca data.
  3. Triangulasi Data. Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara dengan siswa dan guru, angket kreativitas siswa untuk mengecek keabsahan data.
  4. Penarikan simpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasar hasil semua data yang telah diperoleh.
K. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasin pembelajaran IPA di kelas VI SDN Mekarmukti 1 Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa penggunaan alat peraga dapat:
a.   Meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat, bahaya , dan cara menghemat listrik.
b.   Meningkatkan minat belajar siswa.
c.    Memudahkan kendali mengajar.

2. Saran
a. Bagi peneliti
Untuk para peneliti dalam melaksanakan perbaikan lakukanlah dari tahap perencaan, pelaksanaan, pengamatan, dam refleksi
b. Bagi guru
Dalam pembelajaran IPA tentang listrik dan penghematannya diharapkan guru menggunakan alat peraga gambar tentang manfaat, bahaya, dan cara menghemat energi listrik di kelas VI. Ini terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa dan disarankan pula para guru dapat seoptimal mungkin menggunakan hasil penelitian tersebut dalam pembelajaran IPA tentang listrik dan penghematannya
c. Bagi sekolah
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian pada perbaikan pembelajaran ini disarankan pada pihak sekolah untuk dapat memberikan motivasi dan menyediakan fasilitas yang dapat membantu para guru dalam proses pembelajaran.
Penilaian terhadap proposal PTK :
Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja(LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda) Library Pendidikan
===============================================

GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI J
PROFESIONAL
TIK DAN TINDAKAN REFLEKTIF
UNTUK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

                                Kelompok :  ………………….
Ketua :   Dadang, S.Pd
  Anggota   :   1. Suhaya, S.Pd
                      2. Ai Yuni Hapitriyani, S.Pd.
              3. …………………….
                                                    4. …………………….
Kegiatan Pembelajaran 3

Latihan

1. Carilah dengan menggunakan mesin pencari Google,
a. Artikel tentang materi bangun datar (persegi dan belahketupat).
b. Gambar yang berhubungan dengan persegi dan belahketupat. 
c. Buku yang berkaitan dengan persegi dan belahketupat. >>> (persegi dan belahketupat).
d. Hasil penelitian tentang pembelajaran yang berkaitan dengan persegi dan belahketupat.
e. Bahan presentasi untuk membelajarkan persegi dan belahketupat. >>> ada di sini

2. Buatlah sebuah blog pribadi baru khusus untuk media pembelajaran bagi siswa. Anda dapat menggunakan blogspot atau wordpress. >>> Cara Membuat Akun google untuk Guru dan Siswa dan Cara Membuat Blog di blogspot untuk Guru dan Siswa

3. Buatlah posting baru di blog Anda tentang suatu materi pembelajaran tematik SD.
a. Tentukan judul tulisan.
b. Tuliskan tujuan pembelajaran materi tersebut.
c. Gunakan gambar dan atau video dalam posting Anda.
d. Sertakan bahan bacaan atau bahan presentasi bagi siswa. >>> ada di sini

Latihan Evaluasi

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Kegiatan refleksi yang dapat dilakukan guru atas kinerjanya antara lain adalah ….
A. merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan  kontekstual
B. memberi pengarahan kepada siswa untuk belajar lebih baik pada saat pembelajaran berlangsung
C. mencermati kembali kesesuaian praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun
D. mereview kembali tugas-tugas yang diemban guru dalam mencerdaskan siswa siswanya

2.  Kegiatan-kegiatan berikut yang sesuai dalam pelaksanaan refleksi guru yang ingin memperoleh gambaran keberhasilan mengajarnya adalah ….
A. mengidentifikasi kelemahan RPP yang telah dibuat
B. mereview tugas-tugas yang telah diberikan kepada siswa
C. menanyakan pandangan guru lain terhadap kualitas instrumen penilaian yang akan digunakan
D. mencermati kembali kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ia berikan di kelas

3. Berikut yang merupakan bahan untuk refleksi pembelajaran yang telah dilaksanaka adalah ….
A. catatan harian pembelajaran
B. format penilaian yang digunakan
C. model RPP yang dibuat di KKG
D. jurnal penelitian yang tentang diagnosis kesulitan belajar siswa

4. Berikut merupakan manfaat refleksi pembelajaran bagi guru, kecuali …
A. mendukung guru dalam merancang hasil belajar optimal dari siswa
B. membantu guru menguji efektifitas praktik pembelajaran yang dilaksanakannya
C. mengembangkan kepekaan profesional guru terhadap belajar siswa sekaligus pengembangan profesinya
D. mengembangkan kesadaran guru tentang perspektif, keyakinan, dan nilainilai yang dapat mendorong siswa belajar lebih baik

5. Bentuk tindak lanjut yang dapat dilakukan sebagai hasil refleksi atas kinerja seorang guru antara lain adalah ….
A.     melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui kesulitankesulitan belajar siswa
B. membuat catatan harian selama pembelajaran
C. membuat jurnal reflektif
D. merevisi RPP

6. PTK adalah penelitian tindakan ….
A. yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran
B. yang dilakukan untuk memperolah gambaran nyata pembelajaran yang dilaksanakan
C. yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas suatu metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
D. yang dilakukan secara kolaboratif oleh partisipan untuk memperbaiki pemahaman dari pelaksanaan pekerjaannya sendiri

7. Tujuan PTK adalah ….
A. mengetahui efektivitas suatu metode pembelajaran
B. melakukan perbaikan proses pembelajaran di kelas
C. mendiagnosis kesulitan belajar siswa
D. mendiskripsikan upaya memperbaiki proses belajar mengajar

8. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik PTK adalah ….
A. bersifat situasional
B. dilaksanaan untuk digeneralisasikan
C. dirancang untuk mengatasi masalah nyata di kelas
D. dilakukan dengan pengendalian variabel penelitian secara alamiah

9. Berikut ini yang paling cocok sebagai judul penelitian tindakan kelas adalah ….
A. Diagnosis kesulitan belajar siswa di kelas VI SD Ennanta
B. Efektifitas pemanfaaan Alat Peraga dalam pembelajaran di kelas III SD Ennanta
C. Studi tentang penerapan pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam pembelajaran di kelas V SD Ennanta
D.  Upaya meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas IV SD Ennanta melalui pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

10. Yang dimaksudkan dengan tindakan dalam PTK adalah ….
A. perlakuan baru dalam pembelajaran yang diterapkan pada penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
B.     pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah tertuang dalam proposal PTK
C.     perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan refleksi selama penelitian
D.    model pembelajaran yang dilaksanakan dalam rangka memperbaiki pembelajaran di kelas

11. Kriteria dalam menentukan masalah seperti dibawah ini, kecuali ....
A. masalahnya harus penting bagi orang yang mengajukan masalah dan sekaligus signifikan.
B. masalah yang diajukan hendaknya dalam jangkauan penanganan
C. pernyataan harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental
D. pernyataan harus mengungkapkan beberapa tori yang akan digunakan


12. Berikut adalah bagian yang harus ada dalam latar belakang suatu proposal PTK,kecuali ….
A. dukungan hasil-hasil penelitian terdahulu
B. uraian fokus penelitian (masalah riil yang terjadi di kelas)
C. faktor-faktor (perilaku yang tampak) dari pengamatan guru yang mendukung permasalahan
D. uraian tindakan yang dipilih untuk upaya perbaikan dan alasan yang mendasari pemilihan tindakan

13. Berikut adalah muatan yang seharusnya ada pada bagian pembahasan laporan PTK, kecuali ….
A. Pembahasan tentang pelaksanaan pembelajaran
B. Pembahasan tentang perluasan/generalisasi hasil penelitian
C. Pembahasan secara analisis data hasil penelitian
D. Pembahasan tentang hasil penelitian

14. Berikut aplikasi pada Google, kecuali ....
A. Kompasiana B. Blog C. Drive D. Translate

15. Untuk melihat kembali email yang sudah kita tulis, tetapi belum dikirim pada bagian ....
A. Inbox B. Outbox C. Draft D. Sent

16. Berikut dapat dibagikan dengan menggunakan Google Drive, kecuali ....
A. File B. Folder C. Photo D. Video

17. Aplikasi Google untuk mencari sumber-sumber khusus gambar adalah ....
A. Goolge Photo B. Google Images C. Youtube D. Google Drive

18. Untuk mencari hasil pencarian dengan kriteria lebih spesifik maka dengan  menggunakan ....
A. Setting B. Scholar C. Books D. Advanced Search

19. Salah satu situs pengunduh video adalah ....
A. http://googleplay.com C. http://keepvid.com
B. http://googleimages.com D. http://youtube.com

20. Berikut ini merupakan sumber referensi yang dapat dijadikan rujukan penulisankarya tulis ilmiah, kecuali ....
A. situs pendidikan (.co.id) C. situs pemerintahan (.go.id)
B. blogpribadi D. jurnal online

Kunci Jawaban Evaluasi

  1. C  2. D  3. A  4. B  5. D  6. A  7. B  8. B  9. D 10. A
11. D 12. A 13. B 14. A 15. C 16. B 17.B 18. D 19. C 20. B 

Sebelum di unduh / di download silahkan lihat dulu riview tayangan artikelnya di bawah ini.



Semua isi artikel atau postingan di atas kami sajikan dalam unduhan bisa di download di bawah ini.
Demikianlah yang dapat kami sajikan tentang Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja (LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda). Semoga bermanfaat bagi Bapak dan Ibu Guru. Apabila postingan ini memang diperlukan silahkan berbagi dengan yang lain, tetapi atau apabila postingan artikel ini kurang pas silahkan berikan komentar sebagai pemberitahuan untuk perbaikan langkah selanjutnya, yaitu pada kolom komentar yang tersedia. Sekian dan terima kasih telah berkunjung. Selamat berjuang dan sukses selalu. Amin

Lebih baik bagikan dulu sebelum di download

Baca juga Artikel Penting Lainnya


Demikanlah artikel dan file yang kami bagikan ini, semoga dapat menjadi referensi dalam memudahkan pekerjaan Ibu dan Bapak Guru. Berikanlah komentar yang relevan demi perbaikan blog ini, agar dunia pendidikan kita lebih baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2 Responses to "Soal, Jawaban, dan Pembahasan Lembar Kerja (LK) 1, 2 dan 3 Modul PKB Profesional KK-J SD Kelas Tinggi Plus Soal latihan dan Kunci Jawaban PG (Pilihan Ganda)"

  1. Terima kasih ya Bapak dan Ibu yang berbagi hasil LK KK J, izin share ya....

    ReplyDelete
  2. Terima kasih ya Bapak dan Ibu yang berbagi hasil LK KK J, izin share ya....

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung